Salin Artikel

Stok Hewan Kurban di Cianjur Surplus, Kondisi Kesehatan jadi Sorotan

CIANJUR, KOMPAS.com - Pelaksanaan hari raya Idul Adha 1445 Hijriah tinggal hitungan hari. Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memastikan stok hewan kurban surplus.

Pemerintah daerah melalui instansi terkait terus melakukan pemantauan di sejumlah sentra peternak dan distributor hewan kurban guna memastikan ketersediaan dan kondisi kesehatan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Cianjur Ade Dadang Kusmayadi menyebutkan, kebutuhan hewan kurban di wilayah Cianjur sebanyak 4.000 ekor.

"Sementara dari data yang ada ketersediannya dua kali lipat dari kebutuhan tersebut, baik untuk sapi maupun kambing atau domba," kata Ade kepada Kompas.com di kantornya, Jumat (14/6//2024) petang.

"Diprediksi permintaan naik 15 persen, karena kurun 3 tahun terakhir trennya juga naik," sambung dia.

Ade menyebutkan, kebutuhan hewan kurban di Cianjur, khususnya sapi, masih tergantung pasokan dari luar kota. Sementara pasokan dari peternak atau lokal belum signifikan untuk memenuhi kebutuhan.

"Salah satu sebabnya karena Cianjur bukan sentra (ternak) ya, dan juga permasalahan di permodalan, sehingga peternak yang ada masih didominasi skala kecil dan menengah," ujar dia.

Ade mengatakan, khusus untuk sapi kurban, didatangkan dari sejumlah wilayah di Jawa dan sebagian dari Lampung.

Pihak dinas melakukan pengawasan ketat terhadap alur pendistribusian hewan untuk kurban tersebut, terutama pengawasan dan pemeriksaan dokumen kesehatan hewan.

Selain itu, pemeriksaan kesehatan hewan secara berkala juga dilakukan di sentra-sentra penjualan maupun distributor hewan kurban.

"Hewan-hewan yang masuk wilayah Cianjur wajib memiliki dokumen sehat, kita cek satu per satu, dan di sini juga diperiksa ulang kondisinya," kata Ade.

Pihaknya menggaransi kondisi hewan kurban sehat dan terbebas dari ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun LSD atau lato-lato.

"Alhamdulilah sejauh ini tidak ada temuan. Insya allah kondisinya sehat-sehat dan memenuhi syarat kurban," ujar Ade.

Saepudin Rohli (52), peternak sekaligus distributor hewan kurban menyebutkan, telah nenyiapkan 200 ekor sapi untuk kebutuhan kurban sesuai pesanan.

"Kebanyakan saya datangkan dari Lampung, kalau pasokan dari lokal cuma bisa memenuhi kebutuhan pesanan paling 35 persen," kata Rohli saat ditemui di Al Mubarok Farm Sukaluyu Cianjur, dua hari lalu.

Rohli menjamin kondisi kesehatan hewan sehat dan telah diperiksa dan mendapatkan label "Sehat" dari pemerintah setempat maupun provinsi.

"Sejak datang langsung dipantau kondisi hewannya, rutin dicek kesehatannya setiap pekan. Kalau ada yang bergejala langsung dikarantina untuk penanganan," kata dia.

Rohli mengatakan, permintaan sapi untuk hewan kurban naik setiap tahunnya, sementara permintaan akan kambing dan domba untuk kurban cenderung stagnan.

"Sekarang banyak yang pilih sapi, ya. Kebanyakan yang pesan ke sini dari yayasan, lembaga, tapi yang perseorangan juga ada," ujar Rohli.

"Untuk yang paling mahal di, ya sapi si Mental ini, bobotnya 600 kilogram, harganya dikisaran Rp 40 jutaan," imbuhnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/06/15/114003378/stok-hewan-kurban-di-cianjur-surplus-kondisi-kesehatan-jadi-sorotan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com