Salin Artikel

Minyak Bocor dari Pipa Pertamina Cemari Sungai dan Irigasi di Indramayu

Minyak itu diduga berasal dari rembesan pipa milik Pertamina yang bocor.

Gendon (42), warga Desa Lombang, mengatakan minyak tersebut mulai terlihat pada Jumat (14/6/2024). Kondisinya makin parah pada Sabtu (15/6/2024).

Warga pun segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat pemerintah dan Pertamina.

“Saat pulang dari melaut, kaget lihat sudah banyak berceceran,” ujar Gendon kepada Tribun, Minggu (16/6/2024).

Ceceran minyak itu awalnya hanya menumpuk dan mencemari saluran irigasi.

Namun, karena terjadi pasang air laut, ceceran minyak masuk ke sungai yang terhubung langsung ke muara perairan Indramayu.

“Cecerannya bahkan sampai ke baro-baro (breakwater), cuma sudah dibersihkan sejak kemarin,” ujar dia.

Nelayan lainnya, Dunia (55), khawatir ceceran tersebut dapat mencemari lingkungan.

Imbas ceceran minyak ini, perahu-perahu milik nelayan juga terkena imbasnya. Perahu itu kotor oleh noda minyak hitam dan sulit dihilangkan.

“Saya biasa menyari ikan di dekat-dekat sini saja, khawatirnya lingkungan juga ikut tercemar apalagi sekarang nyari ikan lagi susah,” ujar dia.

Setelah mendapat laporan, Bupati Indramayu Nina Agustina langsung menghubungi Pertamina untuk segera melakukan pembersihan.

Nina menyampaikan, sejak kemarin, Pertamina pun sudah turun tangan membersihkan.

Dia juga meminta kepada Pertamina untuk lebih peduli terhadap lingkungan, baik yang ada di darat maupun areal laut Indramayu.


Pipa milik Pertamina yang ada di Indramayu pun, lanjut Nina, diminta untuk dicek secara rutin dan berkala untuk mencegah terjadinya kebocoran kembali.

“Semua pipa-pipa yang ada di Indramayu harus di-maintenance, harus dicek baik pipa yang ada di daratan, di lautan, itu harus dicek karena kita tidak tahu usia dari pipa itu sudah berapa lama,” ujar dia.

Diketahui pipa yang mengalami kebocoran merupakan pipa yang menghubungkan Stasiun Pengumpul Utama (SPU) A - MGS Balongan KP 10.

Pjs Head of Communication, Relations & CID Zona 7 Asep M Abioga mengatakan, telah mengatasi insiden tersebut di hari yang sama.

Berbagai prosedur ditempuh, antara lain pemasangan safety line di area kebocoran serta pemasangan clamp untuk menghentikan kebocoran.

"Crew oilspill secara intensif berkoordinasi untuk melakukan clean up di area terdampak ceceran crude oil dengan menggunakan oil boom untuk meminimalisir area terdampak," ujar Asep M Abioga, Minggu (16/6/2024).

Asep mengatakan, tim teknis Pertamina EP juga terus memonitor kondisi jalur pipa dan memastikan tingkat keamanan sesuai dengan prosedur keselamatan.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Perahu Nelayan Pun Jadi Kotor, Minyak Mentah Hitam Berceceran di Sungai hingga Irigasi di Indramayu.

https://bandung.kompas.com/read/2024/06/16/184630978/minyak-bocor-dari-pipa-pertamina-cemari-sungai-dan-irigasi-di-indramayu

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com