Salin Artikel

Pj Gubernur Jabar Sindir Milenial dan Gen-Z Usia Produktif yang Hanya Gemar Rebahan

KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin menyindir generasi milenial dan Gen-Z berusia produktif yang hanya gemar rebahan, sedangkan orang tua atau kakek-neneknya masih bekerja keras untuk keluarga.

Pernyataan itu dilontarkan Bey saat menghadiri Peringatan Hari Lanjut Usia (Lansia) Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 di Gedung Sate, Kota Bandung, Jabar, Rabu (19/6/2024).

Acara yang dihadiri ratusan lansia itu mengangkat tema "Nu Anom Ruamawat, Nu Sepuh Harebat".

"Saya rasa, tadi sebanyak 600 orang bapak dan ibu ikut senam, tidak mustahil ada cucunya yang masih rebahan di rumah," kata Bey, Rabu (19/6/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Pada kesempatan itu, Bey memaparkan, menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022, 5,7 juta warga lansia di Indonesia masih menanggung beban hidup 11,1 juta generasi produktif, yakni milenial dan Gen-Z.

Dari data tersebut, Provinsi Jawa Barat menempati peringkat keempat sebagai daerah dengan jumlah pekerja lansia terbanyak tingkat nasional.

Sementara menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, jumlah lansia di Jabar mencapai 2.340.250 orang.

"Hampir 80 persen pekerja lansia ini bekerja di sektor informal, seperti buruh tani atau berjualan. Memang tugas kami, pemerintah, untuk memerhatikan mereka," ujar Bey.

Rawat dan hormati lansia

Bey meminta kepada generasi muda agar lebih bertanggung jawab dalam merawat dan menghormati para lansia.

Merawat, Bey menjelaskan, berarti memberikan kasih sayang, perhatian, dan bantuan kepada para lansia.

Sedangkan menghormati, lanjutnya, artinya menghargai jasa, pengalaman, dan kebijaksanaan orang lansia.

"Seharusnya lansia mulai menikmati hidup mereka, tapi justru masih menjadi tulang punggung dalam kehidupan berkeluarga ini," ucap Bey.

Meski begitu, dia mengatakan, masih banyak juga milenial dan Gen-Z yang sudah dapat membantu perekonomian dan membahagiakan keluarganya yang telah lansia.

Menurutnya, generasi muda seperti itulah yang seharusnya diteladani oleh semua warga berusia produktif.

Jaminan kesejahteraan lansia Jabar

Bey menyampaikan, dia telah meminta Dinas Sosial untuk mengupayakan jaminan kesejahteraan lansia di Jabar.

Setidaknya, ucap Bey, semua lansia di Jawa Barat terlindungi BPJS Kesehatan dan bantuan sosial (Bansos).

"Jadi Intinya saya ingin, kalau pun mereka (lansia) bekerja, hanya supaya mereka ada kegiatan, tapi jangan sampai jadi tulang punggung keluarga," tutur Bey.

"Ini masih banyak yang jadi tulang punggung keluarga. Saya sangat prihatin, sedih juga," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/06/19/141003878/pj-gubernur-jabar-sindir-milenial-dan-gen-z-usia-produktif-yang-hanya-gemar

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com