Salin Artikel

Menimbang Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum Jilid 2 pada Pilkada Jabar

KOMPAS.com - Puluhan ulama yang tergabung dalam Forum Pondok Pesantren (Ponpes) Priangan Timur menyatakan dukungannya untuk Ridwan Kamil (RK) dan Uu Ruzhanul Ulum pada Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.

Ketua Forum Ponpes Priangan Timur KH Yusuf Roni mengatakan, dukungan mereka kepada petahana tersebut tulus.

"Kami berharap, Pak Ridwan Kamil dan Pak Uu Ruzhanul Ulum jadi lagi (sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar) jilid dua," kata Yusuf, Kamis (18/7/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Menurut Yusuf, kebijakan dari Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum selama memimpin berdampak positif bagi ponpes di Jabar.

"Luar biasa, seperti program One Pesantren One Produce (OPOP), dan lain-lain. Ada perjuangan yang sifatnya ke pesantren, apalagi di luar itu," ujar Yusuf.

Menurutnya, dukungan ini merupakan hasil kajian Forum Ponpes Priangan Timur. Di samping mereka menilai, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum adalah sosok ideal untuk kembali memimpin Jabar.

"Maka, inilah supaya tidak tanggung-tanggung, lanjutkan Pak Ridwan Kamil sama Pak Uu Ruzhanul Ulum, jilid kedua," ucap Yusuf.

"Insya Allah akan lebih berkah, bikin Jabar lebih maju, karena sekarang pun sudah maju luar biasa dipimpin mereka," sambungnya.

Uu pilih jadi calon gubernur?

Uu Ruzhanul Ulum mengaku belum tahu soal dukungan dari Forum Ponpes Priangan Timur kepadanya dan Ridwan Kamil pada Pilkada Jabar 2024.

"Saya belum tahu soal itu, karena sampai hari ini saya pasif, tapi bukan berarti saya tidak mau maju (Pilkada Jabar)," tutur Uu, Kamis (18/7/2024).

Meski begitu, Uu mengucapkan terima kasih atas dukungan forum tersebut. Itu berarti, dia menambahkan, para kiai dan ulama di Priangan Timur merasakan dampak positif kebijakan dari Ridwan Kamil selama menjabat Gubernur Jabar.

"Kalau saya kan hanya wakil waktu itu, mungkin titik tolaknya bukan kepada saya, melainkan dukungan untuk Pak Riwan Kamil untuk kembali memimpim Jabar," ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, PPP juga telah memberi sinyal agar dia maju sebagai calon gubernur pada Pilkada mendatang, alih-alih kembali mendampingi RK.

"Saat ini, saya sedang memilah langkah, karena sekarang "Jakarta" yang seolah-olah menentukan keputusan partai," papar Uu.

Karena itu, dia kini masih menunggu keputusan DPP PPP terkait sosok yang bakal diusung pada Pilkada Jabar 2024.

"Terutama dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk wilayah Jabar. Jadi, perihal dukungan dari Forum Ponpes Priangan Timur, saya pribadi belum tahu," tegasnya.

Siapa calon wakil Ridwan Kamil di Jabar?

Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa 1, MQ Iswara menyampaikan, pihaknya saat ini sedang mempertimbangkan sejumlah nama yang berpotensi mendampingi Ridwan Kamil bila kembali maju ke Pilkada Jabar 2024.

Nama-nama yang muncul dalam survei yang dilakukan pihaknya, yakni Dedi Mulyadi, Bima Arya, Desy Ratnasari, Ono Surono, dan Uu Ruzhanul Ulum.

"Semua kami simulasikan, tapi finalnya tetap antara para pemimpin partai di KIM," beber Iswara, di The Trans Luxury Hotel Bandung, Rabu (17/7/2024).

Walau demikian, lanjut Iswara, sosok yang diprioritaskan adalah kader partai di KIM dan memiliki ikatan yang kuat dengan Ridwan Kamil.

"Hal lain tentunya yang bisa membantu tugas gubernur, serta mendongkrak elektabilitas. Pilkada ini bukan hanya sekadar maju, tapi juga menang," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/07/19/070018478/menimbang-ridwan-kamil-uu-ruzhanul-ulum-jilid-2-pada-pilkada-jabar

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com