Salin Artikel

Museum Barli di Bandung: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

KOMPAS.com - Museum Barli terletak di Jalan Prof Ir Sutami No 91, Bandung, Jawa Barat.

Museum Barli didedikasikan untuk mengenang dan memamerkan hasil karya pelukis Barli Sasmitawinata.

Selain sebagai ruang pamer hasil karya seni, Museum Barli juga menyediakan fasilitas sebagai tempat belajar melukis.

Museum Barli

Daya Tarik Museum Barli

Museum Barli didirikan pada tahun 1990 dan diresmkan pada Oktober 1992 oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi, Soesilo Soedarman.

Nama museum diambil dari nama pelukis Indonesia, yaitu Barli Sasmitawinata. Dia meninggal pada tahun 2006.

Tujuan Barli mendirikan museum adalah untuk melestarikan hasil karyanya supaya dapat dinikmati oleh anak cucu di masa mendatang.

Museum Barli menyimpan koleksi berbagi benda seni, antara lain berupa karya lukisan berbagai pelukis termasuk Barli, patung, dan benda seni lainnya. 

Selain menyimpan koleksi benda seni, Museum Barli memfasilitasi pendidikan melukis untuk pengunjung yang ingin belajar melukis, baik perorangan maupun rombongan.

Bangunan Museum Barli

Bangunan Museum Barli terlihat seperti bangunan Belanda dengan jendela besar dan daun pintu yang terbagi dua.

Bangunan khas tempo dulu tersebut terbagi menjadi tiga lantai yang masing-masing lantai memiliki fungsi yang berbeda-beda.

  • Lantai I

Ada kafe yang dapat digunakan sebagai tempat nongkrong dan pusat diskusi mengenai seni.

Konsep desain kafe tersebut cukup artistik dengan adanya radio jadul dan beberapa lukisan Barli.

  • Lantai II

Terdapat koridor melingkar yang menyerupai huruf U.

Di tempat tersebut, Anda akan menjumpai barang-barang tempo dulu berupa komik jadul, mainan, tempat permainan dingdong, dan gameboy.

Anda juga akan merasakan suasana masa kecil saat berada di ruangan tersebut.

Di sana, ada ruangan yang menyimpan lukisan Barli dan anaknya yang bernama Agung. Lukisan-lukisan tersebut dipajang di ruang tengah lantai dua.

  • Lantai III

Lantai tiga merupakan galeri lukisan Barli. Anda akan melihat lukisan-lukisan Barli yang bernilai jual tinggi.

Salah satunya adalah lukisan mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada tahun 2003.

Harga Tiket Masuk Museum Barli

Tiket masuk hanya dikenakan untuk tarif tur dan pendidikan seni lukis.

Jam Buka Museum Barli

Museum Barli mulai buka pada pukul 10.00-17.00 WIB setiap Selasa hingga Minggu. Pada hari Senin, museum tutup.

Rute Museum Barli

Jarak tempuh Museum Barli dari Alun-alun Bandung sekitar 7,5 kilometer dengan waktu tempuh kurag lebih 25 menit.

Perjalanan dapat melalui Jalan Banceuy, Jalan Suniaraja, Jalan Stasiun Timur, serta Jalan Perintis Kemerdekaan.

Perjalanan dilanjutkan melalui Jalan Wastukencana, Jalan Pajajaran, Jalan Cihampelas, Jalan Dr Cipto, Jalan Dr Otten, Jalan Pasir Kaliki, Jalan Sukajadi, Jalan Bungur, dan Jalan Prof Sutami.

Sumber:

tribunjabarwiki.tribunnews.com

asosiasimuseumindonesia.org

Google Maps

https://bandung.kompas.com/read/2024/07/19/195310378/museum-barli-di-bandung-daya-tarik-harga-tiket-dan-jam-buka

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com