Salin Artikel

Sejarah Pasar Burung Sukahaji Bandung, Surga Para Kicaumania

BANDUNG, KOMPAS.com - Buat pecinta burung, ada satu tempat yang biasa dikunjungi di Bandung. Namanya Pasar Burung Sukahaji.

Pasar burung ini memiliki sejarah panjang yang melibatkan komunitas pecinta burung di Kota Kembang.

Dilansir dari berbagai sumber, pasar yang terletak di Jalan Peta ini didirikan puluhan tahun lalu. Dalam buku Djawa Tempo Doeloe yang ditulis Oliver Johannes Raap, pasar Burung Sukahaji Bandung menonjol karena keberagaman jenis burung yang ditawarkan.

Salah satu pecinta burung, Aji Stia Pinandita (33) menyebut, Pasar Burung Sukahaji merupakan salah satu legenda di Kota Bandung. Dirinya sejak kecil sudah diajak oleh orangtuanya untuk bermain ke pasar tersebut.

"Legend atuh Pasar Burung Sukahaji mah. Pas kecil juga saya sering jalan-jalan ke sana," ujarnya.

Hingga saat ini, Aji masih suka berbelanja perlengkapan burung seperti kandang ataupun asesoris pelengkap lainnya.

"Seringnya beli kandang, tempat makan, minum atau beli pakan," ujar Aji dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (22/7/2024).

Ia pernah membeli burung jenis Love Bird yang saat ini masih dipelihara di rumahnya.

"Waktu itu saya beli Love Bird, sampai sekarang masih ada. Kebetulan anak juga suka burung," tuturnya.

Awalnya, pasar ini hanya merupakan tempat berkumpulnya para penggemar burung untuk berbagi pengalaman dan bertukar informasi tentang perawatan burung peliharaan.

Namun seiring berjalannya waktu, pasar ini berkembang hingga menjadi pusat perdagangan.

Pasar ini pun menawarkan berbagai jenis burung dari dalam dan luar negeri. Tak hanya itu saja, di sini pengunjung akan mendapatkan pengalaman unik sampai menjual bahkan hanya sekadar menikmati keindahan burung-burung yang dipamerkan.

Pengunjung dapat menemukan berbagai jenis burung lokal seperti murai, kenari, lovebird dan pleci. Ada pula burung import seperti burung beo, kakatua, dan burung eksotis lainnya.

Selain itu, Pasar burung Sukahaji juga menawarkan berbagai macam aksesoris dan perlengkapan burung yang diperlukan. Mulai dari sangkar hingga pakan burung.

Apabila ingin berkunjung ke sini, lokasinya ada di Jalan Peta, Kelurahan Suka Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. Pasar Burung Sukahaji buka setiap hari mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB.

https://bandung.kompas.com/read/2024/07/22/100606178/sejarah-pasar-burung-sukahaji-bandung-surga-para-kicaumania

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com