Salin Artikel

PKB Tunjuk Tokoh Pesantren Cipasung Acep Adang Jadi Calon Wagub Jabar

Pemberian surat mandat dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB kepada Acep dilakukan di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Barat, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (29/7/2024).

"DPW PKB Jawa Barat sudah menerima surat rekomendasi dari DPP untuk perhelatan Pilgub di Jawa Barat."

"Ketua umum memberikan mandat kepada saya sebagai Ketua Desk Pilkda mewakili Ketua Umum menyerahkan surat rekomendasi ini kepada Ketua Dewan Syura DPW PKB Jawa Barat, sekaligus menjabat sebagai anggota DPR Komisi X, Ketua Yayasan Pesantren Cipasung, Acep Adang."

Demikian kata Ketua DPW PKB Jawa Barat, sekaligus Ketua Desk Pilkada PKB, Syaiful Huda Senin siang.

Langkah berbeda diambil PKB dalam pengusungan Acep Adang. Jika partai politik lainnya memperkenalkan "jagoannya" sebagai Calon Gubernur, PKB justru menugaskan Acep Adang sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur.

Menurut Huda, dengan hitung hitungan dan kalkulasi politik, PKB dengan 15 kursi keterwakilan di DPRD Jawa Barat lebih optimistis mengutus kadernya sebagai Calon Wakil Gubernur.

"Kami selalu bergabung membangun poros dengan parpol yang kursi partainya di atas PKB dengan demikian kami lebih mengambil posisi sebagai wakil," ungkap dia.

Selain itu, Huda mengatakan, dengan mengusung sebagai calon wakil gubernur, PKB juga menghitung, biaya politik yang akan keluar bisa ditekan.

"Tentu kami menghitung objektif politiknya di Jawa Barat dengan jumlah pemilih di Jawa Barat yang luar biasa, tentu butuh effort, butuh strategi, butuh pembiayaan politik yang besar."

"Kami menyadari itu dan Kang Ajengan Acep Adang juga relatif selama ini belum secara terbuka kami dorong, artinya mengejar tiga bulan untuk menaikan elektabilitas kami rasa cukup waktu untuk mengusung beliau sebagai calon wakil gubernur," ungkap dia.

Di tempat yang sama, Acep Adang mengaku tidak mengira bakal diusung oleh PKB sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat dalam perhelatan Pilkada Jawa Barat 2024.

Sebab, Acep mengaku selama ini lebih menyosialisasikan diri sebagai bakal Calon Bupati Tasikmalaya.

"Saya mendapatkan tugas sekaligus menjadi beban luar biasa, tapi sangat mulia. Tentu kita bersyukur sengan apa yang diberikan."

"Saya sebetulnya kaget di luar dugan saya karena tadinya mau berangkat di tingkat lokal kabupaten, ternyata dapat tugas luar biasa jadi bakal calon wakil gubernur dari PKB," ungkap dia.

https://bandung.kompas.com/read/2024/07/29/131433378/pkb-tunjuk-tokoh-pesantren-cipasung-acep-adang-jadi-calon-wagub-jabar

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com