Domba jantan milik warga Kampung Ciranca, Desa Sindangresmi, Kecamatan Takokak, Cianjur itu mati setelah sempat hidup selama 24 jam.
Kepala Desa Sindangresmi Imas mengatakan, domba milik Amad (60) tersebut memiliki kelainan genetik saat dilahirkan induknya, Senin (29/7/2024) pagi.
"Itu sebenarnya ada tiga ekor, namun yang dua normal, nah yang satu ini matanya cuma satu, tidak memiliki hidung dan tanpa anus," kata Imas kepada Kompas.com saat dihubungi lewat telepon, Selasa (30/7/2024) siang.
Disebutkan, karena kondisi fisiknya tersebut, anakan domba berwarna putih itu tidak bisa menyusu ke induknya.
"Tadi pagi matinya, karena memang tidak mendapatkan asupan sama sekali," ujar dia.
Dikatakan Imas, kehadiran anak domba tersebut sempat menghebohan warga yang datang berbondong-bondong ke lokasi kandang untuk melihat secara langsung.
Imas menuturkan, kelainan genetik pada hewan ternak di wilayahnya baru kali pertama terjadi, sehingga menggegerkan publik.
"Tadi, langsung dikuburkan sama pemiliknya. Sebenarnya sudah diprediksi (mati) karena tidak ada anusnya juga, kan," ujar Imas.
https://bandung.kompas.com/read/2024/07/30/135034478/heboh-domba-bermata-satu-di-cianjur-mati-24-jam-setelah-lahir