Salin Artikel

Cerita Pengusaha Buku Tahunan Sekolah, Ubah Kesan Klasik Jadi Menarik

BANDUNG, KOMPAS.com - Siapa bilang bisnis buku tahunan sekolah ketinggalan zaman? di tengah gempuran era digital, ternyata bisnis ini terbilang masih eksis hingga hari ini.

Tak sedikit vendor atau perusahaan buku tahunan berhasil memanfaatkan keunggulan era digital agar tampilan hingga isi produk buku tahunan semakin menarik.

Hal itu yang dilakukan Bani Sabiq, di bawah bendera Bencrea. Dia tak hanya mampu membuat buku tahunan sekolah semakin menarik, namun juga membuat barang itu tak terkesan klasik atau tua.

Bani berbagai cerita, bagaimana ketertarikannya terhadap desain grafis hingga mampu membangun industri kreatif di bawah nama Bencrea.

Sejak 2009, dia itu sudah tertarik dengan desain grafis.

"Dulu saya lebih ke tata ketak desain (lay out), secara gak langsung dulu juga sudah bersentuhan dengan project buku tahunan sekolah, dulu masuknya saya freelance, jadi saya ikut support buku tahunan orang lain," kata Bani ditemui di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (5/8/2024).

Proyek buku tahunan dari mulai konsep, fotografi, hingga desain ini dijalankan Boni sejak 2009. 

Dorongan lain yang membuatnya ingin selalu menyuguhkan 'kesempurnaan' pada kliennya adalah perwajahan buku tahunan SMA-nya dulu yang kurang menarik.

Meski kesadaran itu tumbuh usai dia memahami bagaimana menuangkan sebuah konsep pada desain, Bani mengaku faktor ini yang paling berperan untuk menata dan membangun Bencrea.

"Jadi buku tahunan SMA saya itu, kalau saya lihat tidak mementingkan desain dan konsep. Dari situ saya tergerak untuk bikin usaha di buku tahunan," ujarnya.

Akhirnya, Bani memberanikan diri untuk mencari klien buku tahunan sekolah secara mandiri. Saat itu, ia mengerjakannya seorang diri. 

"Dulu saya yang kerjain sendiri, motret sendiri, ngedit sendiri, sampai urusan eksekusi juga sendiri, itu saya berjalan 6 bulan atau satu tahunan lah kaya gitu," kata Bani.

Bani dan Kreatifitas (Bencrea)

Dirasa berjalan mandiri lebih menantang dan memiliki kepuasan tersendiri, pelan-pelan tapi pasti Bani mulai merekrut beberapa koleganya untuk ikut mengerjakan proyek buku tahunan sekolah.

Nama Bencrea terbilang cukup unik, kata 'Ben' merupakan panggilan akrab rekan-rekan semasa berseragam putih abu, sedangkan 'Crea' diambil dari kata Creatif.

Siapa sangka, nama yang simple itu kini sudah resmi menjadi sebuah perusahaan yang beralamat di Jalan Cendana Utara IV Grand Cendana Residence, Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Akhirnya sejak 2017, kita resmi bersertifikat atau sudah jadi perusahaan," kata Bani.

Alasan Bani menjadikan Bencrea sebuah perusahaan resmi, bukan tanpa sebab. Ia melihat peluang pekerjaan bagi orang lain dan hingga kini baru sedikit perusahaan sejenis yang mengantongi legalitas. 

Apalagi, Bencrea sudah menjadi sumber penghasilan orang lain. Artinya profesionalitas dan kepercayaan mesti jadi komitmen terutama di industri kreatif.

"Kalau sekarang jauh lebih baik, alhamdulillah karyawan sudah belasan, mulai dari Grapic Desainer, marketing, fotografer, videograger, photo editor, dan tim produksi cetak," kata Bani.

TK Hingga Sekolah Kedinasan

Kini Bencrea telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan buku tahunan sekolah yang berkembang.

Tak tanggung-tanggung, dalam satu tahun, Bencrea mampu mengerjakan buku tahunan 100 sekolah.

Di wilayah Bandung Raya, Bencrea sudah pernah mengerjakan buku tahunan beberapa sekolah ternama seperti SMA 8, SMA Al-Azhar, SMA BPI, Yayasan Darul Hikam, hingga Sekolah Dian Harapan.

"Kita melayani juga se-Indonesia kok, paling jauh Manado, Kalimantan, Bangka, Padang, Bali, Jawa Barat mah sudah pasti," jelas Bani.

Sejak awal, pangsa pasar TK, SD, SMP, SMA negeri atau swasta sampai ke universitas, terutama Sekolah Kedinasan menjadi langganan Bencrea. 

Biasanya, klien berdatangan pada Juli hingga September. Setelah sepakat dengan harga, barulah proses lainnya menyusul.

"Biasanya mulai eksekusi itu setelah sepakat, itu semua tergantung jadwal sekolah masing-masing," jelasnya.

Dalam pengerjaannya, Bencrea tidak hanya mengedepankan soal harga, lantaran sentuhan desain serta konsep dari buku tahunan pun menjadi salah satu paket yang disiapkan.

Biasanya, Bencrea bakal mengajukan beberapa konsep terkait buku tahunan. Tapi, tak sedikit yang akhirnya pihak klien yang menentukan sendiri.

"Jadi, ada beberapa pilihan, ada yang konsepnya dari kita, ada juga by request dari mereka (customer) dan kita cuma mengembangkan saja. Tapi, sejauh ini konsep itu banyaknya dari kita, tapi ya intinya kesepakatan juga, kita hanya menawarkan saja," ungkapnya.

Sejauh ini, order buku tahun sekolah kerap diterima Bencrea dari kalangan SMP dan SMA. Pasalnya di masa itu, energi pertemanan masih hidup.

"Kalau TK dan SD, itu biasanya yang lebih maju atau bicara mulai dari konsep itu orangtua si siswa, kalau SMA itu kan sudah dikelola sama OSIS-nya, artinya sudah mandiri dan bisa diajak diskusi soal konsep," bebernya.

Dia mengungkapkan, bisnis di dunia jasa ada 'kepercayaan' yang menjelma barang dagang, tentunya dalam konteks positif.

Hal itu bisa terlihat dari proses pengerjaan buku tahunan, paling cepat menghabiskan waktu 4 bulan.

Mulai dari konsep, pengambilan gambar, pengumpulan data, edit foto, desain, dan layout, cetak dan distribusi.

Tak jarang, beberapa kliennya sedikit bercerita ihwal keterlambatan pengerjaan ketika melakukan kerja sama pengerjaan buku tahunan dengan vendor lain.

"Jadi berhubungan dengan tadi kenapa kita punya sertifikat artinya jadi perusahaan, kenapa kita cari karyawan yang profesional juga, karena itu tadi ada kepercayaan juga di dalam industri ini. Nah, kalau kita enggak mau kaya gitu, makanya di Bencrea memang orang-orang yang profesional," imbuh dia.

Bicara soal harga, Bencrea mematok harga Rp 185.000 hingga Rp 450.000. Bencrea juga menerapkan garansi (upter sell) pengembalian produk selama 10 hari.

"Kalau harga tergantung jumlah halaman, jumlah buku dan jenis paking. Semakin banyak fitur semakin tinggi harganya, ada garansi 10 hari setelah produksi," katanya.

Bani menyadari, bergerak di Industri Kreatif butuh inovasi pada setiap langkahnya.

Tuntutan berfikir kreatif untuk melahirkan produk dengan melihat perkembangan pasar menjadi bumbu.

Tren buku tahunan sekolah, saat ini sudah mulai bergerak. Selama kurang lebih tiga tahun terkahir ada yang disebut 'Video Angkatan' atau 'Catatan Akhir Sekolah'.

Ia mengaku pada beberapa kesempatan Bencrea sudah bermain ke arah sana. Hal itu dilakukan lantaran menjadi sebuah jawaban dari komitmen berbisnis di industri kreatif.

"Semacam mini movie, kita juga dituntut untuk beradaptasi ke sana, dan itu sudah dieksekusi sama Bencrea, dan memang pasarnya mengarah ke sana," tutupnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/08/05/104249678/cerita-pengusaha-buku-tahunan-sekolah-ubah-kesan-klasik-jadi-menarik

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com