Terjadi aksi saling pukul antar-warga saat kericuhan hingga situasi tak terkendali. Polisi pun melakukan dua kali tembakan peringatan ke atas untuk meredakan situasi.
Video kericuhan hingga aksi polisi menembakkan pistolnya ke udara hingga dua kali ini tak lama berselang viral di sejumlah media sosial.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang Iptu Awang Munggardijaya mengatakan, kericuhan terjadi dipicu salah paham saat pertandingan voli tersebut berlangsung.
"Iya benar, itu terjadi di Jatinunggal tadi pagi. Pemicunya hanya salah paham. Kami melakukan tembakan peringatan ke atas hingga dua kali untuk meredakan situasi," ujar Awang kepada Kompas.com melaui telepon, Jumat siang.
Awang menuturkan, para pihak yang terlibat hingga panitia telah dimintai keterangan pasca-kejadian.
"Setelah kami mediasi, kedua bilah pihak yang jadi pemicu kericuhan ini sepakat untuk berdamai dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan," tutur Awang.
Awang menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam kericuhan turnamen voli tarkam yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT Ke-79 RI tersebut.
"Tidak ada korban jiwa, hanya beberapa warga yang terlibat saling pukul mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan medis," kata Awang.
https://bandung.kompas.com/read/2024/08/09/152949378/turnamen-voli-berujung-ricuh-di-sumedang-polisi-2-kali-tembak-peringatan