Pasokan air yang berkurang di saluran irigasi menyebabkan lahan pertanian di wilayah tersebut terancam gagal panen.
Kondisi ini diperparah oleh lokasi Desa Karanganyar yang berada di hilir sungai, sehingga pasokan air menjadi sangat terbatas, terutama saat musim tanam II yang berlangsung saat ini.
Kekeringan yang parah membuat lahan sawah di desa tersebut mengering dan retak-retak, memaksa para petani menggelar aksi protes dengan melakukan balap motor dan balap lari di lahan sawah yang kering.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu mencatat bahwa sekitar 765 hektar lahan sawah terdampak kekeringan di beberapa kecamatan.
Kecamatan Gantar mencatat area terdampak terbesar dengan 383 hektar, disusul Kroya 154 hektar, Gabuswetan 17 hektar, Terisi 151 hektar, dan Kandanghaur 60 hektar.
Selain itu, DKPP juga melaporkan adanya 112 hektar sawah yang mengalami puso atau gagal panen total.
Wilayah yang paling parah terdampak puso adalah Kecamatan Terisi dengan 72 hektar, diikuti oleh Kroya 16 hektar, Gantar 14 hektar, dan Gabuswetan 10 hektar.
"Kondisi ini terjadi karena pengaruh cuaca, di mana musim hujan mundur," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan DKPP Kabupaten Indramayu, Imam Mahdi, Selasa (20/8/2024).
Imam menjelaskan bahwa selain faktor alam, tersendatnya aliran air juga disebabkan oleh proyek Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang masih berjalan.
Di sisi lain, persaingan antarpetani untuk mendapatkan air juga turut mempengaruhi situasi.
Menurut hasil survei lapangan, banyak petani di wilayah hilir yang harus menyedot air secara mandiri untuk menyelamatkan tanaman mereka.
Meski begitu, DKPP Indramayu terus berupaya agar musim tanam II ini tetap berjalan dengan baik.
Dari luas baku sawah sekitar 125.000 hektar di Indramayu, DKPP menargetkan 110.000 hektar di antaranya bisa ditanami padi pada musim tanam II ini. Saat ini, sudah ada sekitar 91.000 hektar lahan yang ditanami padi.
"Walaupun berat, insya Allah target ini bisa tercapai karena di beberapa wilayah masih ada yang baru memulai tanam di bulan September," kata Imam.
Untuk mencapai target tersebut, DKPP Indramayu telah mengirimkan surat kepada BBWS agar meningkatkan debit air yang dialirkan ke wilayah Indramayu.
DKPP juga memaksimalkan pompanisasi, baik dengan memompa air permukaan maupun air bawah tanah, untuk memastikan capaian produksi padi Indramayu tahun ini dapat mencapai target sekitar 1,8 juta ton gabah kering panen (GKP).
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ratusan hektar Lahan Sawah di Indramayu Alami Kekeringan, Petani Khawatir Gagal Panen.
https://bandung.kompas.com/read/2024/08/21/093825678/ratusan-hektar-sawah-di-indramayu-dilanda-kekeringan