Salin Artikel

Pilkada Bandung 2024: "Head to Head" Dadang Supriatna Vs Sahrul Gunawan

Dadang Supriatna-Ali Syakieb

Petahana Dadang Supriatna bukanlah wajah baru di kancah politik daerah. Sebelum menduduki kursi Bupati, Dadang merupakan kader partai Golkar. 

Ia sempat menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung periode 2009-2014 dan 2014-2019, serta anggota DPRD Provinsi Jawa Barat 2014-2019.

Dadang memutuskan mengikuti kontestasi Pilkada Kabupaten pada 2019, namun tidak mendapatkan rekomendasi dari partainya, Golkar, sehingga memutuskan hengkang dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Bersama PKB, Dadang meraih dukungan dari NasDem, Demokrat, dan PKS. Nama artis sinetron Sahrul Gunawan diusung Nasdem untuk mendampingi Dadang Supriatna saat itu.

BEDAS, akronim dari Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera, awalnya merupakan jargon politik Dadang dan Sahrul pada Pilkada sebelumnya.

Pada Pilkada 2024, Dadang Supriatna tak lagi menggandeng Sahrul Gunawan dan memilih artis sinetron Ali Syakieb sebagai wakilnya.

Koalisi Bandung Bedas untuk Pilkada tahun 2024 diperkuat oleh PKB, NasDem, Demokrat, PAN, Gerindra, dan PDI-Perjuangan.

Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung, Imbar Ustman mengatakan, seluruh partai pendukung sudah menyepakati pasangan Dadang-Ali karena pasangan tersebut memiliki semangat yang sama untuk kembali membangun Kabupaten Bandung.

Deklarasi pasangan ini direncanakan akan dilakukan pada 29 Agustus bersamaan dengan pendaftaran ke KPU.

Sahrul Gunawan-Gun Gun Gunawan

Majunya Wakil Bupati Sahrul Gunawan sebagai bakal calon bupati Bandung pada Pilkada 2024 cukup mengagetkan publik Kabupaten Bandung.

Selain masih menjabat sebagai wakil bupati, Sahrul kini telah menjadi kader Golkar setelah sebelumnya keluar dari partai NasDem.

Pilihan Sahrul untuk keluar dari NasDem dan menjadi kader Golkar sempat membuat beberapa politisi di NasDem angkat bicara, mengingat NasDem adalah partai yang mengusung Sahrul untuk mendampingi Dadang Supriatna pada Pilkada sebelumnya.

Pada Pilkada 2024, Sahrul Gunawan diusung Partai Golkar setelah mendapatkan surat B1-KWK dari DPP Golkar.

PKS menjadi satu-satunya partai yang ikut mendukung Sahrul Gunawan dan mengajukan kadernya, Gun Gun Gunawan, sebagai pendamping Sahrul.

Gun Gun Gunawan bukanlah orang asing bagi masyarakat Kabupaten Bandung. Saat ini dia menjabat Ketua DPC PKS Kabupaten Bandung dan pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Bandung periode 2016-2021 mendampingi Dadang M Naser.

Golkar dan PKS menggunakan jargon "Alus Pisan" untuk Pilkada 2024, awalnya digawangi oleh Golkar, PKS, dan PDI-Perjuangan.

Namun, PDI-Perjuangan akhirnya lebih memilih mendukung pasangan Dadang-Ali di koalisi Bandung Bedas.

Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Bandung, Yoga Santosa mengatakan, calon Bupati Bandung yang diusung Golkar dan PKS telah menerima surat B1-KWK.

"Itu penyerahannya kemarin malam, jadi serentak dengan wilayah yang lain di Jawa Barat," kata Yoga melalui pesan singkat, Senin (26/8/2024).

Meskipun penyerahan surat tersebut terbilang mendadak, Yoga mengaku bersyukur tidak ada perubahan rekomendasi untuk Pilkada Kabupaten Bandung usai rapat pimpinan nasional (rapimnas) dan musyawarah nasional (munas) di Jakarta Convention Center pada Selasa (20/8/2024).

"Alhamdulillah calon dari kami, Sahrul Gunawan, dipastikan ikut Pilkada Kabupaten Bandung," kata Yoga.

Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga mengusung kadernya, Gun Gun Gunawan, untuk berpasangan dengan Sahrul Gunawan telah lebih dulu menyerahkan surat B1-KWK.

Penyerahan surat tersebut dilaksanakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, pada Selasa 20 Agustus.

Tedi mengungkapkan Golkar dan PKS masih melakukan rapat pembahasan untuk penentuan tanggal daftar ke KPU.

"Jadi nanti deklarasi sekaligus daftar ke KPU di tanggal yang sama, sekarang kami akan rapat dulu terkait hal itu," ungkap dia.

https://bandung.kompas.com/read/2024/08/26/162742478/pilkada-bandung-2024-head-to-head-dadang-supriatna-vs-sahrul-gunawan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com