Salin Artikel

Kader Gerindra Maju Pilkada Bandung Barat Jalur Independen, Daftar KPU Gandeng Kiai NU

Pasangan calon Bupati Sundaya dan Wakil Bupati Aa Maulana secara resmi mendaftarkan diri ke Kantor KPU Bandung Barat setelah dinyatakan lolos dari verifikasi syarat dukungan.

Pasangan dengan sebutan Berdaya ini berhasil mengumpulkan KTP sebagai syarat pencalonan sebanyak 90.315 dukungan. Jumlah itu terhitung lebih besar dari batas minimal yang ditentukan oleh KPU yakni 6,5 persen atau 85.662 dukungan dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

“Melalui proses yang cukup panjang sampai hari ini merupakan fase yang harus kami lakukan. Kami pasangan Berdaya, Sundaya dan Aa Maulana adalah pasangan yang maju melalui perseorangan atau independen,” ujar Sundaya saat junpa pers di kantor KPU Bandung Barat, Kamis (29/8/2024).

Sundaya merupakan politisi yang juga terpilih sebagai anggota DPRD bandung Barat melalui Partai Gerindra. Meski demikian, ia memilih jalur perseorangan dengan menggandeng tokoh kiai NU Bandung Barat untuk maju di Pilkada 2024.

Pilihan politik maju melalui jalur independen tentu bukan jalan mulus, Sundaya dan Aa Maulana mengaku harus bergerak selama 4 bulan menjaring dukungan untuk memenuhi syarat 6,5 persen dari jumlah DPT untuk bisa menvalonkan diri.

“Selama itu kita bersinggungan dengan masyarakat untuk memenuhi tahapan verifikasi-verifikasi dan sampai hari ini kami dinyatakan lolos oleh KPU,” ucap Sundaya.

Majunya Sundaya melalui jalur perseorangan ini diduga didorong atas buramnya kejelasan surat rekomendasi yang tak diturunkan oleh partai Gerindra kepadanya.

Sehingga Sundaya memilih jalur perseorangan dan menggandeng tokoh agama untuk mendampinginya maju sebagai calon bupati. Bukan tanpa alasan, peran kiai, menurutnya, bisa membawa pemerintahan yang adil dan tidak koruptif.

“Kami berkomitmen dengan Pak Kiai. Target kami adalah menang, benar, dan selamat. Sehingga kami ingin didampingi oleh seorang ulama bukan profesi lain. Dengan harapan beliau adalah dewan penasihat saya yang selalu memberikan masukan-masukan positif kepada saya dan terhindar dari kasus-kasus (korupsi),” sebut Sundaya.

Bermodal keberanian dan gerakan kiai, Sundaya dan Aa Maulana menargetkan kemenangan Pilkada 2024 dengan mendulang 5 kali lipat dari jumlah dukungan yang ada saat ini.

“Terima kasih kepada masyarakat yang mengantarkan kami dengan dukungannya. Kami menargetkan 5 sampai 6 kali lipat dari jumlah dukungan. Artinya 5 kali 90.000 suara. Kami percaya bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat,” tandasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/08/29/141655878/kader-gerindra-maju-pilkada-bandung-barat-jalur-independen-daftar-kpu

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com