Kepala SMAN 2 Cianjur Haruman Taufik mengatakan, sebelum kejadian, oknum guru berinisial SM (55) tersebut sedang berada di dalam kelas untuk menyampaikan materi mata pelajaran yang diampunya.
“Kemudian ada teman dari siswa tersebut (korban) mengajak senyum dari luar kelas, dan oleh siswa itu dibalas senyum dari dalam,” ucap Haruman kepada Kompas.com di SMAN 2 Cianjur, usai menggelar rapat tertutup dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat cabang wilayah V, Jumat (6/9/2024).
Menurut dia, hal itulah yang kemudian diduga menjadi pemicu SM bertindak berlebihan terhadap siswanya itu,
“Sepertinya guru itu merasa bahwa itu menertawakannya sehingga merasa tersinggung, dan terjadilah seperti itu. Tapi, itu dugaan, baru dugaan yah, dari informasi sepintas yang saya dapatkan,” ujar dia.
Namun, Haruman akan menghimpun keterangan lebih lanjut dari SM dan siswa bersangkutan.
“Sudah kita mintai keterangan. Namun, baru lewat telepon. Setelah meeting ini saya akan menemuinya untuk meminta penjelasan lebih lanjut,” kata Haruman.
Selain itu, sekolah juga akan memediasi kedua belah pihak, kendati penanganan kasus ini sepenuhnya sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Haruman sangat menyesalkan kejadian tersebut dan berharap publik tidak menggeneralisasi sebagai cerminan atau kasus lembaga.
“Saya minta maaf untuk semua pihak atas hal yang tidak diinginkan kita semua. Tentunya apabila ada sesuatu yang terjadi secara perseorangan tidak dipukul rata sebagai kejadian suatu lembaga, mohon dimengerti semuanya,” ujar Haruman.
Dia berharap, kejadian tersebut tidak terulang lagi dan bertekad untuk menjaga status sekolah ramah anak.
“Kita menerapkan sekolah ramah anak sehingga yang paling terpukul dengan kejadian ini tentu lembaga kita. Kita akan berusaha, harus berjuang lebih keras lagi, sekolah ramah anak di sekolah ini bisa terus terjaga,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, video kekerasan di lingkungan sekolah yang melibatkan oknum guru beredar luas melalui pesan berantai dan viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 17 detik itu, tampak guru perempuan menarik, memukul, dan mendorong tubuh siswa sambil diiringi teriakan.
Dari keterangan terkait video tersebut, peristiwa itu terjadi di SMA Negeri 2 Cianjur saat kegiatan belajar di kelas XI.
https://bandung.kompas.com/read/2024/09/06/183415378/oknum-guru-sma-di-cianjur-pukul-siswanya-dipicu-salah-paham-senyuman