Bey mendapat mandat sebagai Pj Gubernur Jabar usai berakhirnya kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai Wakil Gubernur Jabar periode 2018-2023.
Dia dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada 5 September 2023 di Jakarta.
Hingga masa jabatannya berakhir di tahun depan, Bey akan fokus membenahi empat program strategis.
Pertama, membuat fondasi birokrasi agar kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jabar bisa lebih baik lagi hingga adanya kepala daerah definitif.
Kedua, ia ingin memperkecil kesenjangan atau gini rasio penduduk Jabar. Meskipun pada Maret 2024 tercatat mengalami penurunan sebesar 0,004 poin bila dibandingkan dengan 2023.
Meski begitu, masih terjadi kesenjangan pengeluaran penduduk Jabar sebesar 0,421 di Maret 2024.
Sedangkan pada Maret 2023 sempat meningkat 0,009 poin dibanding gini ratio September 2022 yang sebesar 0,412.
Kemudian, program ketiga yakni ingin menekan angka pengangguran terbuka (TPT). Pada Februari 2024 tercatat di angka 6,91 persen, tetapi target di tahun ini harus menurun ke angka 5,19 persen.
"Ketiga menekan angka pengangguran," tutur di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (6/9/2024).
Terakhir, Bey berkeinginan agar BUMD Agro Jabar bisa menjadi fondasi ketahanan pangan di Jabar lewat pemberdayaan.
"Itu yang pokok," kata pria kelahiran Cirebon 15 April 1970 itu.
Dia mengaku juga perpanjangan masa jabatan ini dirasa lebih berat bila dibanding dengan saat awal dilantik menjadi Pj Gubernur Jabar.
Sebagai tugas negara, Bey pun berkomitmen akan menjalaninya semaksimal mungkin.
"Sekarang lebih berat buat saya dibanding satu tahun lalu," pungkasnya.
https://bandung.kompas.com/read/2024/09/06/205954478/masa-jabatan-sebagai-pj-gubernur-jabar-diperpanjang-bey-fokus-ke-4-program