Salin Artikel

Akhiri Kisruh Beda Dukungan, Agus Wahyudin Jadi Plt Ketua DPC PPP Kota Tasikmalaya

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - DPP PPP akhirnya menunjuk Agus Wahyudin sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua DPC PPP Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, untuk mengakhiri kekisruhan perbedaan dukungan di pilkada. 

Berita sebelumnya, kekisruhan terjadi di tubuh PPP. Unjuk rasa hingga pembakaran baju PPP oleh kader dan pengurus lama dilakukan agar SK PPP diberikan ke bakal calon wali kota Tasikmalaya dari PKS dan Demokrat, Ivan Dicksan. 

Namun, DPP PPP memutuskan SK diberikan ke kader partainya sendiri, Nurhayati, berpasangan dengan kader PDIP, Muslim untuk Pilkada Kota Tasikmalaya. 

Kini, soliditas dan kekompakan struktural PPP di daerah lumbung suara partai terbesar itu pun mulai menggeliat. 

Bahkan, beberapa kader PPP senior dan fungsionaris partai turun gunung serta bergabung kembali menjadi pengurus di kepemimpinan Agus Wahyudin. 

Kepengurusan baru ini sesuai SK DPP Nomor: 1578/SK/DPP/W/VIII/2024 tentang Pengesahan Pelaksana Tugas (Plt) DPC PPP Kota Tasikmalaya periode 2021-2026 ditandatangani Plt Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP PPP pada 28 Agustus 2024. 

"Struktural Kepengurusan Baru DPC PPP Kota Tasikmalaya, menyatakan tetap solid mendukung kader terbaiknya Nurhayati, berpasangan dengan calon PDIP, Muslim di Pilkada Serentak 2024. PPP di Tasikmalaya sudah solid dan kompak lagi," jelas Agus bersama pengurus di kantor DPC PPP Kota Tasikmalaya, Rabu (11/9/2024). 

Agus Wahyudin menggantikan Ketua DPC PPP Kota Tasikmalaya sebelumnya, Jani Wijaya dan Sekretaris Zenzen Jaenudin. 

Bila masih ada yang mengklaim mendukung pasangan lain, itu dinilai sebagai dinamika politik dan di luar mandat struktural kepartaian yang sah.

"Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menerbitkan SK, merupakan mandat sekaligus amanah yang diberikan DPP sebagai pimpinan tertinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)," tambah dia. 

Agus menambahkan, kepengurusan DPC PPP Kota Tasikmalaya telah menegaskan beberapa hal dalam menghadapi Pilkada 2024. 

"Sejak terbitnya keputusan tertinggi partai, maka kedaulatan DPC PPP Kota Tasikmalaya sepenuhnya berada dalam kendali Plt Ketua DPC PPP Kota Tasikmalaya," ujar dia. 

Selanjutnya, Agus bersama jajaran pengurus akan bertanggungjawab melaksanakan SK DPP PPP dengan berkomitmen menjaga keutuhan, kebersamaan, dan soliditas.

Mulai dari organ sayap partai maupun struktur tingkat PAC sampai ranting PPP Kota Tasikmalaya.

"Sebagai Plt DPC PPP Kota Tasikmalaya, saya memastikan diri untuk membangun sinergitas melalui silaturahmi dengan para kiai, ulama, pimpinan pondok pesantren dan unsur fusi PPP sebagai kekuatan moralitas sejarah PPP. Saya terus menjalin hubungan ideologis bersama para tokoh senior PPP selaku pemilik kepentingan strategis di lapisan arus basis," ujar dia. 

Agus pun meminta seluruh jajaran pengurus dan kader PPP Kota Tasikmalaya, yakinlah dengan berpegang teguh pada prinsip perjuangan partai disertai keteguhan tekad.

Hal ini berlaku bagi seluruh kader dan kepengurusan DPC PPP Kota Tasikmalaya, bukan orang-orang di luar kepengurusan atau yang telah mengundurkan diri dari partai. 

"Insyaallah mampu menempatkan Nurhayati sebagai wali kota Tasikmalaya, kader kebanggaan PPP yang dipersembahkan untuk kemaslahatan masyarakat Kota Tasikmalaya," tukasnya. 

Sebelumnya, pengurus DPC PPP Kota Tasikmalaya mengalami pergantian usai adanya perbedaan dukungan calon dengan keputusan DPP PPP. 

Saat itu, Desk Pilkada PPP Kota Tasikmalaya yang diketuai mantan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman tetap bersikukuh mendukung sosok dari PKS dan Demokrat, Ivan Dicksan. 

Sedangkan DPP PPP memutuskan memberikan SK dukungan ke kader partai, Nurhayati. 

Ketua Majelis Pertimbangan DPC PPP Kota Tasikmalaya, Budi Budiman pun akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari PPP dan lebih memilih tetap mendukung pasangan Ivan-Dede dari PKS dan Demokrat di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024. 

https://bandung.kompas.com/read/2024/09/11/150047978/akhiri-kisruh-beda-dukungan-agus-wahyudin-jadi-plt-ketua-dpc-ppp-kota

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com