BANDUNG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat meminta pasangan bakal calon yang berkontestasi pada Pilkada Serentak 2024 tidak mengumbar isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Menurut Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan, Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia, isu SARA sepatutnya tidak dilontarkan pada Pilkada Serentak karena berisiko memecah persatuan.
"Kita berharap betul di Jawa Barat tidak ada pasangan calon, tidak ada tim sukses, tidak ada pihak-pihak yang menggunakan isu SARA atau politisasi agama dalam menentukan pilihannya ke pasangan calon gubernur dan wakil gubernur," ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (17/9/2024).
Dia mengungkapkan, keempat bapaslon gubernur dan wakil gubernur yang maju pada Pilkada Jabar memiliki keyakinan yang sama yakni beragama Islam.
Diketahui, empat bapaslon yang maju pada Pilkada Jabar 2024 yakni Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja.
Dia menilai, tak elok bila ada yang menggunakan isu SARA untuk mendulang suara pada Pilkada Jabar. Apalagi, isu tersebut bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Mudah-mudahan di kita tidak ada yang menggunakan isu SARA ataupun menggunakan isu-isu yang mendiskriminasi sesama makhluk Tuhan," ucap Hedi.
Hedi menambahkan, saat ini proses Pilkada 2024 sudah memasuki tahapan tanggapan masyarakat. Setelah sebelumnya para bakal pasangan calon itu dinyatakan memenuhi syarat administrasi.
"Kami sudah menetapkan bahwa secara administratif, keempat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu sudah memenuhi syarat," ungkap dia.
Tahapan tanggapan masyarakat ini, tutur dia, berlangsung hingga Rabu (18/9/2024), lalu dilanjutkan pemberian respons oleh KPU Jabar hingga Sabtu (21/9/2024).
"Apakah tanggapan masyarakat itu ada yang sekiranya bisa membuat seseorang itu menjadi batal? Dan tanggal 22 (November) kita akan menetapkan, 23 (November) kita akan melakukan pengundian nomor urut," tutur Hedi.
Dia berharap keempat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar ini bisa lolos masuk ke tahapan penetapan.
Di samping itu, masyarakat diimbau untuk hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 27 November mendatang untuk menentukan nasib daerahnya.
"Pilihannya, apakah kita mau menggunakan hak politik kita atau tidak? Hak politik kita untuk menentukan maju atau mundurnya sebuah daerah kita semua," pungkas Hedi.
https://bandung.kompas.com/read/2024/09/17/143111778/bapaslon-gubernur-dan-wagub-pada-pilkada-jabar-2024-dilarang-umbar-isu-sara