Salin Artikel

PPP Optimistis Pasangan Asih Menang dalam Pilkada Jawa Barat meski Hasil Survei di Urutan Kedua

Sebagai partai yang ikut mengusung pasangan tersebut, para kadernya akan bergerilya hingga ke akar rumput memperkenalkan visi dan misi Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie atau Asih.

Pada hasil survei Indikator yang dirilis September 2024, dari empat pasangan yang maju di Pilkada Jawa Barat, Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie berada di urutan kedua di bawah Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan.

Menanggapi hasil survei itu, Plt Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jabar Pepep Saepul mengatakan, akan menggerakkan mesin partai untuk memenangkan pasangan Asih dalam Pilkada Jawa Barat.

Menurut dia, terlalu dini bila hasil survei dijadikan sebuah patokan kemenangan dalam kontestasi Pilkada serentak. Mengingat, tahapan Pilkada Jawa Barat saat ini baru akan memasuki penetapan pasangan calon.

"Itu menjadi tantangan tersendiri buat kami untuk lebih giat bekerja lebih aktif bersosialisasi dan tentunya lebih sering melakukan aktivasi jejaring," kata Pepep di kantornya, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jumat (20/9/2024) malam.

Strategi khusus pun tengah dipersiapkan untuk memastikan ASIH bisa menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar. Meski begitu, ia enggan membocorkan gebrakan apa yang akan dilakukan nanti.

Pepep menerangkan, waktu masa kampanye yang relatif singkat ini akan dimanfaatkan koalisi ASIH sebaik mungkin dan efektif demi mendulang suara.

"Pasti ya (strategi). Dengan jarak yang begitu terbuka, dengan waktu yang singkat, tentu butuh kerja-kerja ekstra, strategi-strategi yang tepat, dan tentu akan dibicarakan antara seluruh partai koalisi dengan calon," tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar para kader dan simpatisan PPP yang ada di daerah agar mengerahkan seluruh tenaganya agar target memenangkan Pilkada Jawa Barat tercapai.

"PPP Jawa Barat siap all out, insyaallah all out," kata Pepep.

Sementara itu bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ilham Habibie berharap kerja sama tiga partai pengusung yakni PKS, Nasdem dan PPP bisa membuahkan hasil yang gemilang dalam Pilkada Jawa Barat 2024.

Tentunya, kata dia, kemenangan adalah target utama dalam kontestasi pemilihan kepala daerah tahun ini. 

"Saya kira untuk kita bisa menang, alangkah baiknya kita mengoptimalkan pertama kekuatan dari masing-masing dan juga kolaborasi antarpartai, antarpihak," ucap dia.

"Jadi ini kan menjadi satu tim sehingga kita bisa berfungsi secara harmonis dan kita punya tujuan yang semuanya sama dan insyaallah capai tujuan bersama," tambahnya.

Ada empat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang maju dalam Pilkada Jawa Barat.

Mereka adalah Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang-Gitalis Dwinatarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapraja.

https://bandung.kompas.com/read/2024/09/21/072033378/ppp-optimistis-pasangan-asih-menang-dalam-pilkada-jawa-barat-meski-hasil

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com