Salin Artikel

Konser Sheila On 7 di SJH Bandung: Izin Kepolisian Belum Keluar

Persiapan untuk konser sudah dimulai dengan pemasangan panggung dan fasilitas lainnya di dalam stadion.

Pantauan di lapangan, sejumlah fasilitas konser, termasuk panggung rigging, sudah mulai dirangkai sejak siang hari. Papan penutup rumput juga telah dipasang untuk menjaga kondisi lapangan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Bandung, Erwin Rinaldi menjelaskan, pihak Event Organizer (EO) telah melayangkan surat permohonan penggunaan SJH.

"Kalau dari tempat sih bisa, memang tidak ada jadwal ya (penggunaan) sudah dicek," ungkap Erwin saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (24/9/2024).

Keputusan untuk menggunakan SJH sebagai venue konser Sheila On 7 diambil beberapa hari lalu.

Erwin menjelaskan, pada 5 September, pihak EO sempat menghubungi Dispora, namun tidak ada tindak lanjut.

"Setelah itu, Dispora kembali menerima surat dari EO dan meminta ekspose, namun pihak EO tidak datang karena ada urusan di Jakarta," jelasnya.

Erwin sempat mengira konser Sheila On 7 batal karena ketidakpastian tersebut. Namun, Sabtu (21/9/2024), pihak EO mendadak meminta bertemu.

"Akhirnya Senin ekspose dan kami izinkan, jadi mereka juga mengambil risiko pasang tenda dulu," tambahnya.

Erwin menekankan pentingnya menjaga kondisi rumput SJH, terutama saat pemasangan papan alas.

"Nah itu aman, kalau itu teknis mah aman lah. Kan ditutup kayak konser Dewa, itu amanlah," ungkap dia.

Kerusakan Fasilitas Pasca-Bentrok Bobotoh

Ditanya mengenai kerusakan beberapa fasilitas pasca-bentrok yang terjadi Senin, 23 September 2024, usai pertandingan Persib vs Persija, Erwin menegaskan, hal tersebut tidak akan memengaruhi konser Sheila On 7.

"Kalau soal itu (kerusakan) secara teknis enggak ada masalah," ujarnya.

Izin Keramaian dari Kepolisian

Meskipun izin penggunaan SJH telah diberikan, Erwin mengungkapkan, pihak EO belum mendapatkan izin keramaian dari kepolisian.

"Nah hanya izin keramaian, izin keamanan kan belum keluar," tuturnya.

Ia mengaku sedang menunggu izin tersebut, namun waktu semakin mepet.

Erwin menambahkan, jika izin keramaian tidak keluar, keputusan tetap berada di tangan pihak kepolisian.

"Tapi kalau misalnya itu izin enggak keluar, ya kita juga tergantung mereka itu, tapi tergantung keputusan keamanan, ranah bukan di kami," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo membenarkan, pihaknya belum mengeluarkan izin konser Sheila On 7 di SJH.

"Belum, izinnya belum keluar," katanya singkat melalui pesan singkat.

Diketahui, konser Sheila On 7 bertajuk 'Tunggu Aku di Bandung' sempat mengalami perubahan venue.

Awalnya, konser ini direncanakan digelar di Stadion Siliwangi, kemudian pindah ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

https://bandung.kompas.com/read/2024/09/24/175127878/konser-sheila-on-7-di-sjh-bandung-izin-kepolisian-belum-keluar

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com