Sebanyak 21 orang terluka, terdiri dari steward yang sedang bertugas dan Bobotoh yang berusaha mengamankan situasi.
"Persib memastikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban luka, baik para steward dan Bobotoh sehingga semua bisa segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala," tulis PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) lewat siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (25/9/2024).
Dari total jumlah korban, 16 orang telah mendapatkan perawatan medis dari anggota PMI yang bertugas di Stadion Si Jalak Harupat.
Sebagian lagi ada yang langsung berobat secara mandiri ke rumah sakit terdekat.
Kemudian, ada dua korban yang harus dirujuk ke rumah sakit diduga karena mengalami luka yang cukup serius.
Saat ini, tinggal satu orang yang masih dirawat di Rumah Sakit Oto Iskandar Dinata, Kabupaten Bandung, karena luka serius di kepala.
"Seluruh korban dipastikan sudah mendapatkan penanganan dan perawatan intensif sehingga sampai saat ini, sebagian besar korban luka pun sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit ke rumahnya masing-masing," tulis PT PBB.
Persib mengapresiasi para korban yang berusaha yang melerai dan mengamankan situasi saat peristiwa penyerangan itu terjadi.
Persib juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian dan aparat keamanan yang sudah sangat sigap mengamankan kerusuhan, sehingga korban bisa segera diselamatkan.
Dalam rilisnya, Persib juga berkomitmen untuk mengusut kasus dugaan pelecehan verbal kepada Bobotoh perempuan dengan membantu melaporkan ke kepolisian agar dapat diproses secara hukum, serta mengusut tuntas dugaan intimidasi atau kekerasan yang dilaporkan terjadi pasca pertandingan Persib melawan Port FC pada 19 September 2024.
"Kembali menegaskan bahwa kami mengecam tindakan kekerasan atas alasan apa pun, dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan memproses hukum oknum-oknum pelaku kekerasan tersebut," tulisnya.
Persib juga meminta maaf kepada semua Bobotoh atas kerusuhan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Para pelaku telah mencoreng nama baik Persib dan juga Bobotoh.
"Mengajak semua Bobotoh untuk bersatu melawan tindakan kekerasan atas alasan apa pun. Persib lahir dari cinta dan perjuangan seluruh pihak mulai dari pemain, Bobotoh, manajemen, ofisial, dan panitia pelaksana," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, terjadi bentrok usai laga Persib vs Persija yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung, Senin sore.
Usai wasit meniup peluit panjang, pendukung Persib yang berada di tribun utara, turun ke lapangan dan menyasar para steward yang tengah berjaga.
Sejumlah steward atau pengawas lapangan yang menjadi korban pengeroyokan Bobotoh, akhirnya melaporkan kasus itu ke polisi.
Polisi juga sudah sudah mengantongi identitas beberapa terduga pelaku.
Penyerangan tersebut diduga merupakan aksi balas dendam kepada steward yang telah melakukan intimidasi kekerasan kepada penonton pria hingga pelecehan seksual pada Bobotoh perempuan usai laga Persib vs Port FC, Kamis (19/9/2024) malam.
https://bandung.kompas.com/read/2024/09/25/084351978/persib-tanggung-biaya-pengobatan-21-korban-kerusuhan-saat-lawan-persija