Mantan Bupati Purwakarta periode 2008-2018 tersebut mencatatkan angka elektabilitas sebesar 65,4 persen.
Posisi kedua ditempati oleh Ahmad Syaikhu dengan 11,4 persen, diikuti Acep Adang dengan 4,3 persen, dan Jeje Wiradinata dengan 2,9 persen.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menjelaskan, Dedi Mulyadi unggul dalam hal elektabilitas individu karena telah dikenal luas oleh masyarakat Jawa Barat.
"Di wilayah Bandung Raya, Dedi Mulyadi mendapatkan tambahan dukungan dari basis pendukung mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil," ujar Hanta dalam rilis hasil survei Pilkada Jabar melalui akun YouTube Poltracking TV, Kamis (26/9/2024).
Dalam survei di Bandung Raya, Dedi Mulyadi memperoleh 79,6 persen suara.
Dukungan ini salah satunya berasal dari basis pendukung Ridwan Kamil, yang kini terkonsolidasi dan bermigrasi ke Dedi Mulyadi.
Selain faktor figur, dukungan dari Ridwan Kamil ke Dedi juga disebabkan oleh kesamaan koalisi, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ridwan Kamil sendiri tidak bertarung di Pilkada Jawa Barat pada 2024, melainkan memilih maju di Pilkada Jakarta, yang juga memperkuat pergeseran dukungan dari pendukung Ridwan Kamil kepada Dedi Mulyadi.
Meski demikian, Hanta menambahkan bahwa pergeseran dukungan ini masih bisa berubah, terutama dengan Ahmad Syaikhu yang memiliki basis kuat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di wilayah Bandung Raya.
Sebelumnya, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan juga unggul dalam survei Poltracking Indonesia dengan 65,9 persen, jauh mengungguli pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang mendapatkan 11,8 persen, Acep Adang-Gitalis Dwi Natarina dengan 5,2 persen, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dengan 2,9 persen.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka pada 8-14 September 2024 dengan 1.200 responden.
Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
https://bandung.kompas.com/read/2024/09/26/190148378/survei-poltracking-dedi-mulyadi-dapat-tambahan-dukungan-dari-pendukung