Salin Artikel

Mengintip Persiapan Konser Sheila On 7 di Stadion Si Jalak Harupat Bandung

Konser ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (28/9/2024) dan diharapkan akan dihadiri 35.000 penonton.

Ayu menjelaskan, sejauh ini, sebanyak 33.000 tiket telah terjual. Ia meyakinkan, jumlah tiket yang dijual tidak akan melebihi kapasitas SJH yang dapat menampung hingga 37.000 penonton.

"Betul. Tiket semua sudah habis. Pastinya ini sesuai dengan kapasitas stadion ini. Kami pastikan semua penonton akan menonton dengan nyaman, tidak perlu khawatir untuk over capacity, karena kami juga akan ada penyesuaian semuanya, terkait di tribun maupun di festival, itu semua sudah kami perhitungkan," ujar Ayu saat ditemui di Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (27/9/2024).

Persiapan Konser Hampir Rampung

Ayu menambahkan, seluruh persiapan untuk gelaran konser sudah hampir rampung dan sesuai jadwal yang ditetapkan promotor.

Ia berharap tidak ada faktor teknis maupun non-teknis yang dapat mengganggu jalannya konser Sheila On 7.

"Harapannya memang sampai nanti di hari Sabtu semua berjalan lancar dan semoga cuaca juga mendukung, karena itu jadi salah satu faktor yang bisa menghambat juga. Namun, saat ini sih semua persiapan lancar," tuturnya.

Mengenai izin keramaian dan penggunaan SJH, Ayu mengonfirmasi bahwa semua izin telah diperoleh.

"Untuk soal izin sudah, kami sudah memenuhi proses administrasi pastinya, jadi diharapkan nanti sebelum konser Sheila On 7 di hari Sabtu semuanya sudah selesai untuk persyaratan," ungkap dia.

Menghadirkan Musisi Lokal

Konser 'Tunggu Aku Di Bandung' ini merupakan penutup rangkaian tur Sheila On 7 setelah menggelar konser di lima kota lainnya, termasuk Samarinda, Makassar, Medan, dan Pekanbaru.

Bandung dipilih sebagai lokasi terakhir berdasarkan kesepakatan bahwa hanya ada satu titik di Pulau Jawa, yaitu Bandung.

"Terakhir ini di Bandung, spesial banget, karena di Pulau Jawa itu hanya ada satu titik, di Bandung, dengan jumlah audiens yang juga terbanyak," jelasnya.

Sebagai penutup, pihak promotor menggandeng artis lokal Fiersa Besari sebagai band pembuka.

Pemilihan Fiersa dilakukan berdasarkan permintaan publik Bandung setelah promotor melakukan interaksi di media sosial.

"Kebetulan kan memang Fiersa asli dari Bandung dan kami kemarin sempat ada postingan juga, bertanya kepada penonton, kira-kira pengen nonton siapa dan banyak juga yang menyebutkan Fiersa," tutur Ayu.

Permohonan Maaf atas Pemindahan Lokasi

Sebelumnya, konser Sheila On 7 sempat berpindah dari Stadion Siliwangi ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebelum akhirnya ditetapkan di SJH.

Terkait pemindahan ini, Ayu meminta maaf atas keputusan yang sulit tersebut.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan experience yang terbaik, tapi memang untuk kebaikan bersama, kita tahu bahwa akhirnya konser ini tetap akan berjalan, tapi lokasinya agak bergeser yaitu di Si Jalak Harupat," ungkapnya.

Jelang satu hari menuju konser, Ayu mengimbau para 'Sheila Gank' untuk memperhatikan informasi yang akan diumumkan di media sosial promotor terkait transportasi menuju SJH.

"Harapannya teman-teman sudah mulai memikirkan transportasi umum seperti apa dan kami juga nanti akan share di Instagram Antara Suara itu untuk info parkir dan info lainnya," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/09/27/145224978/mengintip-persiapan-konser-sheila-on-7-di-stadion-si-jalak-harupat-bandung

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com