Salin Artikel

Kampanye Pilkada Bandung, Haru Kunjungi Anak Hidrosefalus, Yena ke NU

BANDUNG, KOMPAS.com - Muhammad Rizky Aditya, seorang anak berusia 9 tahun yang menderita hidrosefalus, terus terbaring di atas kasurnya di Lebak Gede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Sudah lebih dari delapan tahun, Rizky tidak dapat melakukan banyak aktivitas akibat kondisinya.

Ibu Rizky, Susanti (43) menjelaskan, anaknya didiagnosis menderita hidrosefalus sejak berusia 4 bulan, tepatnya pada tahun 2015.

"Waktu umur 4 bulan, Rizky matanya belekan terus. Kemudian, semakin lama kepalanya semakin membesar," ungkap Susanti saat ditemui di rumahnya pada Rabu (2/10/2024).

Sejak diagnosis tersebut, Rizky telah menjalani tujuh kali operasi untuk pembuangan cairan dan penggantian selang pembuangan cairan otak, dengan operasi terakhir dilakukan pada tahun 2022.

Meski tidak dapat berkomunikasi secara normal, Rizky tetap berusaha ceria dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

"Cuma di kasur saja aktivitasnya. Paling cuma ngoceh-ngoceh, ketawa-ketawa, tepuk tangan. Saya sih sangat berharap Rizky bisa sembuh dan normal kembali. Tapi kalau pun tidak bisa sembuh, yang penting saya akan terus merawat Rizky," tuturnya.

Dalam hal pelayanan kesehatan, Susanti mengandalkan BPJS mandiri kelas III dan program Universal Health Coverage (UHC) yang disalurkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung.

UHC bertujuan memberikan sistem penjaminan kesehatan menyeluruh kepada setiap warga Kota Bandung dengan pelayanan kesehatan yang bermutu dan biaya terjangkau.

"Semoga bisa dapat BPJS yang gratis. Padahal sudah ngurus lama tapi belum jadi juga. Baru lima bulan ke belakang biaya pengobatan Rizky ditanggung pemerintah," akunya.

Calon wali kota Bandung nomor urut 3, Haru Suandharu, mengunjungi Rizky di rumahnya pada Rabu sore.

Selain Rizky, Haru juga menjenguk dua warga lainnya yang merupakan penyandang orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan telah mendapatkan pelayanan kesehatan melalui UHC.

"Tadi dari Pak RW sudah menyampaikan bahwa UHC itu sangat bermanfaat untuk masyarakat. BPJS juga sangat membantu, UHC juga sangat membantu meringankan beban masyarakat," tuturnya.

Haru menekankan pentingnya peningkatan anggaran untuk UHC di masa depan dan perlunya pemerintah hadir untuk menjamin pelayanan kesehatan bagi warga miskin.

"Saya kira kita juga tidak mungkin mengalokasikan anggaran sebesar-besarnya untuk kuratif. Jadi harus terus aspek kampanye, pendidikan tentang hidup sehat, tentang pendidikan berkualitas, bahkan pendidikan luar sekolah sejak usia dini. Itu sangat penting agar kita tidak bermain di hilir, karena kalau kita bermain di hilir akan sangat mahal," ujarnya.

Yena Kunjungi NU

Calon wakil wali kota Bandung nomor urut 4, Yena Iskandar Masoem bersilaturahmi dengan jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandung di Kantor PCNU Kota Bandung, Jalan Sancang, Rabu (2/10/2024).

Dalam kunjungannya, Yena mengaku seperti bernostalgia mengingat kenangan masa lalu ketika ayahnya, Nanang Iskandar Masoem, menjabat sebagai bendahara PWNU Jawa Barat.

Sebelumnya, gedung di Jalan Sancang, Kota Bandung itu merupakan Kantor PWNU Jawa Barat.

Ketika mengenalkan diri dan menyampaikan visi misi, Yena sempat menitikan air mata. Yena mengaku sangat bahagia bercampur haru dengan penyambutan dari jajaran PCNU Kota Bandung.

"NU seperti rumah sendiri. Mendiang ayahanda pernah menjadi pengurus PWNU Jawa Barat. Saya sering ikut ayah ketika rapat di sini. Akan tetapi, saat itu, hanya menunggu di mobil. Sementara itu, sekarang, bisa masuk ke dalam," tutur dia. 

"Alhamdulillah, diterima dengan sangat baik oleh pengurus PCNU Kota Bandung. Selain mempererat silaturami, selaku calon Wakil Wali Kota Bandung, rasanya tak tenang selama belum memohon doa dari jajaran pengurus PCNU. Bagaimanapun, NU erat dengan keluarga kami," tutur Yena.

https://bandung.kompas.com/read/2024/10/02/204338178/kampanye-pilkada-bandung-haru-kunjungi-anak-hidrosefalus-yena-ke-nu

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com