Salin Artikel

Kunjungi Muhammadiyah, Ahmad Syaikhu: Tak Sekadar Langkah Politik

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu menilai, lembaga keagamaan atau ormas Islam memiliki peran penting dalam membangun Jabar yang lebih baik.

Menurut dia, Muhammadiyah adalah salah satu dari lembaga keagamaan di Jabar yang turut berkontribusi dalam pembangunan sektor pendidikan.

"Mengunjungi Muhammadiyah bukan hanya sekadar langkah politik, melainkan sebagai bentuk penghormatan atas peran penting ulama dalam menjaga persatuan bangsa," ujar Syaikhu dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/10/2024).

Syaikhu menambahkan, mengelola dan memajukan Jabar membutuhkan peran serta ormas-ormas Islam termasuk Muhammadiyah yang mempunyai keberhasilan dakwah di bidang pendidikan.

Dia mengaku, ini bukan pertama kalinya bersilaturahmi dengan Muhammadiyah. Bahkan sebelumnya, dirinya sudah menjalin hubungan dengan pengurus di tingkat kabupaten dan kota di Jabar.

Apalagi, kata Mantan Waki Wali Kota Bekasi itu, warga Muhammadiyah memiliki budaya diskusi intelektual yang menjadi ajang untuk menambah wawasan dalam rangka meningkatkan pola pikir lebih matang.

"Mempunyai energi tersendiri, terus terang saya selalu mendapatkan energi intelektual, karena di Muhammadiyah itu ruang debat, diskusi, sharing tentang hal-hal yang bersifat intelektual" kata Syaikhu.

Syaikhu mengatakan, langkahnya menyambangi pengurus Muhammadiyah Jabar adalah keputusannya yang sangat tepat. Mengingat lembaga ini memiliki peran penting dalam menjaga moral bangsa dan kontribusinya melalui pendidikan, serta kegiatan sosial.

Dia pun menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antara umaro atau pemimpin dan ulama, yang sangat penting dalam membangun bangsa dan Jabar lebih baik lagi.

Tak hanya itu, ia bermaksud membangun kebersamaan sejak awal dengan mengajak Muhammadiyah untuk sinergi dan kolaborasi membangun Jabar.

Apalagi, bahwa Warga Muhammadiyah sudah cerdas dan pada umumnya sudah mengetahui siapa yang harus dipilih di Pilkada Jabar pada 27 November mendatang.

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jabar, Prof Ahmad Dahlan mengatakan, Ahmad Syaikhu merupakan calon gubernur Jabar yang pertama kali datang ke Muhammadiyah.

Ketua PW Aisyiyah Jabar, Ia Kurniati pun mendoakan dan akan mendukung Ahmad Syaikhu pada Pilkada Jabar.

Alasannya mendukung karena Ahmad Syaikhu berlatar belakang keluarga sakinah. Menurutnya, generasi masa depan Jabar harus lahir dari keluarga yang kokoh dan mempunyai visi membangun keluarga berlandaskan keimanan kepada Allah SWT.

"Kami ingin calon gubernur gak macem-macem sehingga ke depan punya visi yang kuat untuk menyiapkan generasi yang tangguh untuk masa depan Jabar," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/10/03/193611978/kunjungi-muhammadiyah-ahmad-syaikhu-tak-sekadar-langkah-politik

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com