Salin Artikel

3 Orang Tertabrak Truk Saat Ganti Ban di Tol Cipularang, 1 Orang Meninggal Dunia

KOMPAS.com - Kecelakaan terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang KM 80 A, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar), pada Sabtu (5/10/2024) sekitar pukul 04.30 WIB.

Kanit PJR Tol Cipularang, Iptu Lutfi Medi Haryanto membenarkan soal adanya peristiwa tersebut.

"Peristiwa itu terjadi di jalur A atau dari arah Jakarta menuju Bandung," kata Lutfi, Sabtu (5/10/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Lutfi menjelaskan, kejadian itu bermula ketika mobil Wuling Confero berhenti di bahu jalan karena mengalami masalah ban.

"Saat itu di lokasi kejadian, tiga orang penumpang Wuling dan pengemudi sedang berada di luar kendaraan untuk mengganti ban belakang bagian kanan," ujar Lutfi.

Tiba-tiba, dia mengatakan, kendaraan truk box yang melaju dari arah yang sama menabrak tiga orang korban yang sedang mengganti ban tersebut.

Menurutnya, sopir truk berinisial NT (41), warga Kelurahan Pasirlayung, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jabar, kehilangan kendali saat berkendara.

Satu korban meninggal dunia

Akibat kecelakaan itu, Lutfi menyampaikan, satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan dua orang korban lainnya mengalami luka berat.

"Korban tewas bernama Andi Tri Putra (30), warga Kecamatan Langensari, Banjar, Jabar. Korban adalah penumpang dari mobil Wuling," ucap Lutfi.

Dua orang korban yang mengalami luka bernama Zaeni Shofalhusni (18) dan Lukman Hakim (19), keduanya juga merupakan warga Kabupaten Banjar, Jabar.

"Seluruh korban sudah dibawa pihak berwenang ke RS Abdul Radjak Purwakarta. Kasus ini akan ditangani oleh unit Laka Lantas Polres Purwakarta," jelasnya.

Perjalanan dari Jakarta menuju Banjar

Pengemudi mobil Wuling yang juga menjadi korban, Zaeni Shofalhusni mengatakan, dia dan para korban lainnya sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju ke Banjar.

Akan tetapi, saat tiba di Tol Cipularang KM 80, mobil yang dikemudikannya mengalami pecah ban.

"Pas mau ganti ban, tiba-tiba ada truk nabrak kami. Itu yang tewas penumpang," ungkapnya.

Dia menjelaskan, mobil Wuling yang dikemudikannya itu adalah kendaraan travel untuk mengantar penumpang atau paket.

"Ada enam penumpang, kami juga bawa paket. Sudah biasa pulang pergi Jakarta-Banjar," tandasnya.

Sopir truk mengantuk

Sementara itu, NT mengaku bahwa dia dalam kondisi mengantuk sebelum mobil yang dikendarainya menabrak para korban.

"Ngantuk, posisi jalan dalam kondisi turunan, tidak sadar tiba-tiba nabrak," tutur NT.

"Sudah biasa lewat Tol Cipularang, tapi peristiwa ini benar-benar tidak diinginkan," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/10/05/152544778/3-orang-tertabrak-truk-saat-ganti-ban-di-tol-cipularang-1-orang-meninggal

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com