Salin Artikel

Ilham Habibie dan Lucky Hakim Sepakat Bangun Minapolitan di Indramayu

KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 3, Ilham Habibie, melakukan kegiatan kampanye di Kabupaten Indramayu, Jabar, pada Senin (14/10/2024).

Dalam kunjungannya, Ilham Habibie didampingi oleh Calon Bupati Indramayu nomor urut 2, Lucky Hakim.

Pada kesempatan tersebut, Ilham menemui para nelayan di Desa Pabean Udik dan Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jabar.

Usai berbincang mengenai berbagai persoalan yang dihadapi para nelayan, Ilham Habibie dan Lucky Hakim mencetuskan sejumlah rencana, salah satunya membangun pelabuhan Karangsong menjadi sentral perikanan di Jabar.

Selain itu, mereka juga berencana menjadikan kawasan tersebut sebagai minapolitan atau konsep pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan.

“Di sana nanti ada industri olahan dari sektor perikanan, dan lain-lain, tentu ditunjang dengan fasilitas lain-lainnya juga,” kata Ilham, Senin (14/10/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Untuk merealisasikannya, Ilham mengatakan, perlu kolaborasi yang kuat antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu.

Menurut Ilham, kemiskinan yang masih menjerat banyak nelayan perlu segera diatasi. Dia menilai, konsep minapolitan yang dirancangnya bersama Lucky Hakim akan membuka banyak lapangan pekerjaan untuk warga setempat.

"Jadi nanti ada pengolahan ikan, ini akan kami bantu sehingga ada nilai tambah dari ikan yang ditangkap nelayan,” ujar Ilham.

Sementara itu, Lucky Hakim menyatakan, saat ini kesejahteraan para nelayan belum meningkat padahal sektor perikanan di Indramayu telah cukup populer.

Karena itu, dia menjelaskan, kawasan minapolitan diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah perekonomian para nelayan.

Dalam konsep minapolitan itu, terangnya, pihaknya ingin melibatkan keluarga para nelayan. Sehingga, Lucky mencotohkan, suaminya berangkat mencari ikan, sedangkan istrinya mengolah ikan hasil tangkapan suaminya.

"Pelabuhannya juga diperbesar sehingga bisa bongkar ikan di situ, dan saya juga menginginkan ada docking kapal, sehingga di sana juga bisa dibuat wisata kuliner,” ucap Lucky.

Lucky berharap, pelabuhan perikanan Karangsong nantinya bisa sebesar Muara Angke di Jakarta, sehingga kapal-kapal besar bisa membongkar ikan tangkapannya di pelabuhan perikanan Karangsong.

“Kenapa (tangkapan ikan) tidak dibongkar di sini, sehingga pengiriman ikan ke Jawa Barat tidak jauh, tidak harus dari Jakarta dulu terus ditarik ke sini,” tandasnya.

Hasil survei Pilkada Jabar 2024

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas empat pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jabar 2024, Senin (14/10/2024).

Berdasarkan survei tersebut, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan masih jadi yang tertinggi dengan elektabilitas mencapai 75,7 persen.

Disusul, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan 13,8 persen, Acep Adang-Gitalis Dwi Natarina dengan 4,2 persen, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dengan 2,7 persen.

Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyatakan, hasil survei tersebut masih bisa berubah.

"Jika hingga hari pemilihan mendatang tidak ada inovasi dari para pesaingnya (Dedi Mulyadi-Erwan), maka tidak akan banyak terjadi perubahan," ungkap Burhanuddin.

"Sebaliknya, jika para pesaing mampu menjangkau pemilih secara masif dan efektif, bukan mustahil situasi akan berbalik," jelasnya.

Meski Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan masih memuncaki hasil survei Pilkada Jabar, Burhanuddin menerangkan, namun elektabilitas Paslon nomor urut 4 tersebut menurun sebesar 2,1 persen dibanding hasil survei 2-9 September 2024.

Sementara elektabilitas ASIH mengalami kenaikan sebesar 2,8 persen dibandingka hasil survei sebelumnya.

"(ASIH) Ada sedikit kenaikan, Dedi-Erwan ada penurunan tapi tidak signifikan. Kalau tidak diatasi, ini bisa menjadi isu, apalagi jarak Pilkada semakin dekat, tinggal 45 hari lagi," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/10/14/184445878/ilham-habibie-dan-lucky-hakim-sepakat-bangun-minapolitan-di-indramayu

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com