Gagasan ini dianggap relevan dengan perkembangan zaman dan diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus mengalami kesulitan saat berbelanja.
Syaikhu menekankan bahwa sistem belanja online ini akan sangat membantu, terutama bagi para ibu rumah tangga yang sering membutuhkan bahan masakan.
"Wah, bagus ini saya kira sistem belanja online di pasar tradisional seperti di Cikurubuk nanti, harus diterapkan di seluruh Jabar. Saya baru tahu ini dari Hipatas, bagus ini di Cikurubuk ternyata ada online-nya juga," ungkap Syaikhu saat bertemu dengan para pedagang di Kantor Hipatas Cikurubuk, Rabu (23/10/2024).
Lebih lanjut, Syaikhu menjelaskan bahwa upaya ini tidak hanya fokus pada pengembangan sistem belanja online, tetapi juga akan mencakup perbaikan infrastruktur pasar tradisional agar lebih nyaman dan bersih.
"Apalagi, sesuai pengakuan para pedagang, saat ini sebagian besar pembeli mereka telah beralih ke marketplace online," tambahnya.
Syaikhu mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen pembeli konvensional kini lebih memilih berbelanja secara online.
"Makanya, dengan sistem online, pasar tradisional akan menjadi solusi untuk mengimbangi kondisi ini," jelasnya.
Dalam rencananya, setiap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di kabupaten/kota di Jawa Barat akan membuat marketplace untuk mendukung sistem belanja online di pasar tradisional.
Syaikhu yakin bahwa pasar tradisional memiliki keunggulan tersendiri.
"Nanti seperti bawang, cabai, sayuran, dan lainnya kan jadi pembeda dengan marketplace online yang bukan pasar tradisional. Jadi ada dagangan khas yang pasti membuat belanjaan di pasar lebih istimewa," tutupnya.
https://bandung.kompas.com/read/2024/10/23/104112778/syaikhu-usulkan-sistem-belanja-online-pasar-tasikmalaya-diadopsi-di-jabar