Debat akan diikuti tiga kontestan pasangan calon bupati dan wakilnya, yaitu paslon nomor urut 1, Herman Suherman–Solih Ibang, paslon nomor urut 2 Moch Wahyu–Ramzy, dan paslon nomor urut 3 Deden Nasihin – Neneng Efa Fatimah.
Komisioner KPU Cianjur Rustiman mengatakan, alasan debat digelar di luar Cianjur karena faktor keamanan sebagai imbas insiden keributan pada debat Pilkada Cianjur 2015.
“Betul, itu salah satu pertimbangannya, faktor keamanan sehingga pelaksanaan debat kali ini diselenggarakan di luar kota,” kata Rustiman kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat pagi.
"Waktu itu, informasinya terjadi kericuhan antara pendukung dengan pihak penyelenggara karena banyaknya massa yang ingin memasuki arena debat," sambung dia.
Selain alasan keamanan, faktor keterbatasan anggaran dan teknis juga menjadi pertimbangan lokasi debat digelar di Soreang.
“Karena rencananya kan siaran langsung di televisi, ya, dan di Cianjur kan tidak ada studionya, sehingga kalau live di luar daerah, secara teknis tidak memungkinkan dan bujetnya sangat besar, sehingga disepakati di Bandung,” ungkapnya.
Rustiman mengatakan, perihal lokasi debat ini sudah dikordinasikan dan telah disepakati dan tidak ada keberatan dari semua paslon.
Debat akan dipandu sejumlah panelis dari unsur akademisi dan profesional dengan tema yang diusung “Debat Membangun Cianjur Mandiri, Berdaya Saing, serta Berbudaya menuju Masyarakat yang Sejahtera”.
“Estimasi waktu pelaksanaannya nanti 2,5 jam. Disiarkan langsung di televisi dan radio. Semoga semuanya berjalan lancar dan sesuai harapan semua pihak,” ujar Rustiman.
https://bandung.kompas.com/read/2024/10/25/084054178/imbas-kerusuhan-2015-debat-pilkada-cianjur-2024-digelar-di-bandung