Salin Artikel

Pjs Bupati Tasikmalaya Sebut Keliling Kecamatan Bukan Politik: Jangan Baper Lah

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Tasikmalaya, Yedi Rahmat menegaskan, kegiatannya yang rajin berkeliling ke tiap kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya bukanlah tindakan politik.

Menurut Yedi, langkah ini diambil untuk melihat langsung kondisi masyarakat, termasuk aspek ekonomi, infrastruktur, dan fasilitas layanan pemerintah.

"Saya kebetulan kerja di Kemendagri RI dan tahu betul regulasi yang dibutuhkan untuk pembangunan daerah. Saya ingin berkontribusi membangun dengan potensi yang ada dalam waktu singkat. Jadi saya berkeliling ke tiap kecamatan bukan politik," ujarnya kepada Kompas.com usai menghadiri Pagelaran Kreasi Priangan Timur (PKPT) Puspa Kriya di Plaza Asia, Kota Tasikmalaya, Jumat (25/10/2024).

Dalam kunjungannya, Yedi mengaku telah menemukan sejumlah kekurangan pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya, terutama dalam hal infrastruktur.

Dari 23 kecamatan yang telah dikunjunginya, banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan rusak dan bangunan sekolah tidak layak.

"Saya justru ingin membantu membangun dengan langsung meminta bantuan pemerintah pusat untuk Kabupaten Tasikmalaya. Karena itu fakta lapangan yang saya lihat langsung selama berkeliling tiga pekan lebih," tambahnya.

Terkait laporan dugaan pelanggaran netralitas ASN yang disampaikan ke Bawaslu Tasikmalaya, Yedi menanggapinya santai. Ia akan tetap melanjutkan kegiatan kelilingnya untuk menjaring aspirasi masyarakat.

"Makanya ada itu (laporan ke Bawaslu) saya santai saja. Saya waktu singkat di Tasikmalaya hanya ingin memberi kontribusi positif. Jadi, jangan ada yang baper lah... (bawa perasaan)," tegas Yedi.

Sebelumnya, Yedi dilaporkan oleh tim hukum calon bupati petahana nomor urut 3, Ade Sugianto-Iip Miftahul Paoz, ke Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya.

Yedi diduga melanggar netralitas ASN dan kode etik aparatur negara dengan memberikan pernyataan yang menyudutkan calon petahana terkait pembangunan infrastruktur.

Ketua Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya, Dodi Juanda, memastikan hingga kini belum ada laporan resmi mengenai dugaan pelanggaran Pilkada yang disertai bukti.

"Kalau untuk penyampaian informasi dugaan oleh berbagai pihak sudah ada datang ke kantor Bawaslu, termasuk itu (terkait Pjs Bupati Tasikmalaya). Tapi, kalau untuk pelaporan resmi disertai bukti riil, sampai saat ini belum ada," jelas Dodi kepada Kompas.com lewat telepon, Jumat (25/10/2024).

https://bandung.kompas.com/read/2024/10/25/215250978/pjs-bupati-tasikmalaya-sebut-keliling-kecamatan-bukan-politik-jangan-baper

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com