Salin Artikel

Tema, Panelis, dan Perumus Debat Publik Pilkada Karawang 2024

KARAWANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang telah menetapkan tema serta melibatkan tiga perumus dan lima panelis untuk debat publik Pilkada Karawang 2024 yang dijadwalkan berlangsung Sabtu, 9 November 2024.

Dua perumus debat berasal dari akademisi Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Mayasari dan Zarinof Arafat dari Universitas Buana Perjuangan Karawang (UBP).

Sementara itu, perumus ketiga adalah Febri Diansyah, seorang praktisi anti korupsi dan mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lima panelis yang terlibat dalam debat ini seluruhnya berasal dari luar Karawang.

Mereka adalah Firman Manan, akademisi Universitas Padjadjaran; Yusfitriadi, Direktur Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus); Badiul Hadi dari Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra); Safrizal Rambe, akademisi Universitas Nasional; dan Erik Ardianto, akademisi Universitas Paramadina.

"Pada kesempatan kali ini, kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat Karawang tim perumus dan tim panelis yang merumuskan serta menyusun daftar pertanyaan dalam kegiatan debat publik," ujar Ikmal Maulana di Kantor KPU Karawang, Senin (4/11/2024).

Ikmal menjelaskan, KPU Karawang telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan ketiga perumus untuk menentukan tema dan sub tema yang akan digunakan dalam debat publik Pilkada 2024.

Tema yang disusun oleh tim perumus kemudian disampaikan kepada tim panelis.

Debat publik Pilkada Karawang 2024 mengusung tema "Transformasi Keterpaduan Pembangunan dan Tata Kelola Pemerintah yang Inklusif, Bersih, Berkeadilan Menuju Kabupaten Karawang yang Unggul, Maju, dan Berkelanjutan. 

Yusfitriadi, Ketua Tim Panelis Debat Pilkada Karawang 2024 menjelaskan, dari tema besar tersebut, tim perumus telah menetapkan lima sub tema.

Sub tema tersebut meliputi: pertama, kesehatan, pendidikan, dan ketahanan sosial. Kedua, ketahanan pangan, air, energi, dan mitigasi risiko kebencanaan.

Ketiga, perlindungan dan supremasi hukum. Keempat, investasi dan pengembangan potensi daerah. Kelima, pembangunan ekonomi digital dan UMKM.

"Sub tema ini kemudian akan diturunkan menjadi berbagai macam pertanyaan oleh tim panelis," kata Yusfitriadi.

Ia menambahkan, setiap panelis telah diberikan tugas untuk membuat pertanyaan yang mengacu pada sub tema yang telah ditetapkan, dengan masing-masing panelis melakukan review tanpa campur tangan pihak lain.

"Setelah kami review, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kami bawa ke tempat acara debat beberapa jam sebelum pelaksanaan. Masing-masing panelis memegang pertanyaan yang akan dimasukkan ke dalam amplop beberapa jam sebelum debat dimulai," jelas Yusfitriadi.

Tujuan dari proses ini, menurut Yusfitriadi, adalah untuk menjamin kerahasiaan, komitmen, dan konsistensi panelis, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir.

Ia menegaskan, tim panelis hanya mengetahui pertanyaan yang menjadi bagiannya masing-masing.

"Sampai KPU pun tidak akan tahu apa pertanyaan-pertanyaannya," pungkas Yusfitriadi.

https://bandung.kompas.com/read/2024/11/04/112730178/tema-panelis-dan-perumus-debat-publik-pilkada-karawang-2024

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com