Bencana ini menyebabkan 52 unit rumah rusak di Kampung Curug, yang tersebar di RT 01, RT 02, RT 09, dan RT 15.
Adam Hamdani, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, menyatakan bahwa pergerakan tanah terjadi setelah hujan yang berlangsung sejak malam hingga Rabu (6/11/2024) siang.
"Kejadiannya Selasa pukul 18.30 WIB. Curah hujan yang tinggi dengan durasi yang lama menyebabkan volume air di dalam tanah meningkat, sehingga tanah bergerak dan mengakibatkan beberapa rumah rusak," ungkap Adam dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/11/2024).
Menurut Adam, puluhan rumah tersebut mengalami keretakan pada dinding, lantai, dan plafon.
Selain itu, fasilitas ibadah juga mengalami kerusakan.
Kerusakan yang terjadi pada rumah-rumah tersebut bervariasi, dengan sebagian besar berada dalam kategori rusak sedang hingga berat.
Meskipun tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam peristiwa ini, Adam menambahkan bahwa warga yang rumahnya terdampak terpaksa mengungsi ke sanak saudara di kampung sebelah.
Hingga saat ini, kerusakan rumah masih belum diperbaiki.
Rumah-rumah yang terdampak mengalami kerusakan pada berbagai bagian, termasuk dinding, lantai kamar, plafon dan kamar mandi.
Adam menjelaskan bahwa pemerintah masih menunggu kajian geologis untuk menentukan penyebab pasti dari pergerakan tanah tersebut.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD telah memasang garis bahaya di area terdampak agar warga tidak mendekat atau kembali ke rumah mereka.
"Kami fokus pada penyelamatan warga dan sudah kami lakukan sejak tengah malam kemarin. Rumah yang terdampak sudah kami tutup dengan garis kuning dan memberi imbauan agar warga tidak kembali ke rumah. Kami larang karena kami tidak tahu potensi kejadian susulan, apalagi sekarang sering hujan," pungkasnya.
https://bandung.kompas.com/read/2024/11/06/182817378/puluhan-rumah-rusak-akibat-tanah-bergerak-di-bojong-koneng-bogor