Salin Artikel

Survei Pilgub Jabar 2024: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Tertinggi di Bandung dan Sekitarnya

KOMPAS.com - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, meraih suara tertinggi di lima daerah di Jabar menurut hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia.

Sebagaimana yang diunggah Dedi Mulyadi di akun Instagramnya, Rabu (13/11/2024), pasangan Dedi-Erwan meraih suara tertinggi dalam survei Indikator di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kabupaten Cianjur, dan Kota Cimahi.

Hasil survei Pilgub Jabar 2024

Indikator menggunakan metode multistage random sampling bersama 400 orang responden di masing-masing daerah dengan margin of erorr sekitar 5 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, pada 3-10 November 2024.

Dalam simulasi pemungutan suara untuk empat Paslon Cagub-Cawagub Jabar, 400 responden di masing-masing daerah diminta memilih Paslon yang akan mereka dukung jika Pilgub Jabar 2024 diadakan saat ini. Berikut hasilnya:

Kota Bandung

Pasangan Dedi-Erwan meraih dukungan sebesar 72,6 persen, diikuti pasangan nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan 14,8 persen suara.

Selanjutnya, Paslon nomor urut 2, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja meraih 3,1 persen, serta Paslon nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dengan 2,6 persen.

Sebanyak 6,9 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Kabupaten Bandung Barat (KBB)

Dalam simulasi yang sama, dukungan untuk Dedi-Erwan di KBB mencapai 82,9 persen, disusul Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan 8,2 persen suara, Jeje-Ronal 4,5 persen, dan Acep-Gita 2,7 persen.

Sisanya, 1,7 persen responden, menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Kota Cimahi

Di Cimahi, Dedi-Erwan meraih 62 persen suara, kemudian Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie berada di posisi kedua dengan 21,4 persen, diikuti Acep-Gita dengan 6,9 persen, dan Jeje-Ronal dengan 6,6 persen.

Responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 3,1 persen.

Kabupaten Bandung

Di sini, pasangan Dedi-Erwan mendapat dukungan sebesar 78 persen, diikuti Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dengan 9,9 persen, Acep-Gita dengan 5,4 persen, dan Jeje-Ronal 2,1 persen.

Responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 4,6 persen.

Kabupaten Cianjur

Dukungan untuk Dedi-Erwan di Kabupaten Cianjur menurut survei Indikator mencapai 86,2 persen.

Berikutnya, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie memperoleh 7,6 persen, Acep-Gita 2,9 persen, dan Jeje-Ronal 0,9 persen.

Sebanyak 2,3 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Penjelasan Indikator Politik

Direktur Utama Indikator Politik Indonesia, Fauny Hidayat mengatakan, pasangan Dedi-Erwan meraih suara tertinggi di kelima daerah tersebut lantaran kedikenalan mereka.

"Dukungan lebih tinggi karena popularitas atau kedikenalan Dedi-Erwan juga lebih tinggi dibandingkan kandidat lain di wilayah-wilayah itu," kata Fauny kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2024).

"Berikutnya, faktor kedisukaan," imbuhnya.

Meski begitu, Fauny menyampaikan, hasil survei tersebut masih mungkin berubah bila tiap Paslon memanfaatkan sisa waktu masa kampanye Pilkada Jabar untuk menarik dukungan warga.

"Masing-masing Paslon harus intensif mendatangi warga untuk tahu apa yang warga butuhkan dari calon pemimpinnya," ujar Fauny.

"Pemilih kita sudah cerdas memilih calon pemimpin yang menjadi harapan mereka," sambungnya.

Tanggapan Dedi Mulyadi

Menanggapi hasil survei Indikator, Dedi Mulyadi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga Bandung, Cianjur, serta Cimahi.

Menurut Dedi, hasil survei tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap visi-misi dan program yang diusung oleh pasangan Dedi-Erwan.

"Semoga hal ini tetap dan terwujud pada 27 November (pemungutan suara Pilkada 2024) mendatang, sehingga nanti Jabar menjadi nanjung (makmur)," tutur Dedi kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2024).

https://bandung.kompas.com/read/2024/11/13/171709478/survei-pilgub-jabar-2024-elektabilitas-dedi-mulyadi-erwan-setiawan-tertinggi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com