KOMPAS.com - Pengangguran dan ketersediaan lapangan kerja di Jawa Barat (Jabar) dianggap sebagai masalah yang perlu segera diselesaikan.
Hal ini terungkap dalam hasil survei Litbang Kompas untuk Pilgub Jabar 2024 yang diumumkan hari ini, Kamis (14/11/2024).
Dalam survei ini, 630 responden yang diwawancarai secara tatap muka pada 1-9 November 2024, ditanya, "Menurut Anda, persoalan apa yang paling penting untuk segera diselesaikan di Provinsi Jawa Barat?".
Sebanyak 37,6 persen responden menjawab bahwa permasalahan itu adalah pengangguran dan lapangan kerja.
Selanjutnya, 28,6 responden berharap masalah kemiskinan di Jabar dapat segera dientaskan.
Di posisi ketiga, masalah pemenuhan kebutuhan hidup dasar yang meliputi sandang, pangan, papan, dinilai perlu segera diselesaikan oleh 27,4 responden,
Berikutnya, persoalan pembangunan infrastruktur, termasuk jalan beserta penerangannya, mendapat sorotan dari 27,2 persen responden.
Sedangkan persoalan kestabilan harga sembako ada di urutan kelima dengan 19,5 persen suara.
Sementara itu, 7,7 persen responden menjawab tidak tahu tentang masalah yang perlu segera diselesaikan di Jabar.
Peneliti Litbang Kompas, Bestian Nainggolan mengatakan, secara rasional, orang akan melihat visi-misi, program, kinerja, dan bukti yang dihasilkan oleh para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jabar ini.
"Tapi faktanya, yang dilihat (pemilih) adalah sosok," kata Bestian kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2024).
Pasalnya, masih menurut hasil survei Litbang Kompas, kualitas cagub-cawagub, termasuk kepintaran dan latar belakang pendidikan, menjadi alasan tertinggi dengan 22,1 persen bagi sebagian besar warga Jabar dalam menentukan pilihannya.
Sementara visi-misi dan program kerja berada di urutan ketiga dengan perolehan 17,6 persen suara.
Meski demikian, dia menilai, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin cerdas dalam memilih calon pemimpin.
"Kalau saya lihat, masyarakat cukup cerdas, hal-hal semacam itu (visi-misi dan program kerja) memang selama ini bukan menjadi daya tarik karena tidak pernah juga diwujudkan," ujar Bestian.
Selain itu, dia menambahkan, masyarakat lebih melihat aspek ketokohan lantaran visi-misi dan program kerja para Paslon tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
"Idealnya (tawarkan visi-misi dan program kerja) berbeda (dari Paslon lain) untuk menjadi daya tarik calon tersebut," pungkasnya.
Dengan metode ini, tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan margin of erorr sekitar 3,90 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
https://bandung.kompas.com/read/2024/11/14/054000578/survei-litbang-kompas-pilgub-jabar-2024-pengangguran-dan-kemiskinan-harus