Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi memicu berbagai bencana alam, seperti banjir, pergerakan tanah, longsor, puting beliung, dan pohon tumbang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Sukmana Wijaya, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di zona merah bencana.
“Dengan kondisi wilayah Cianjur ini, maka risiko bencana sangat tinggi, di hampir semua tempat,” kata Asep kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis (14/11/2024).
Asep menekankan pentingnya antisipasi dan deteksi potensi kebencanaan untuk mencegah korban jiwa serta kerugian materil yang besar.
“Edukasi dan sosialisasi ke masyarakat juga gencar dilakukan, terutama yang tinggal di zona-zona merah, seperti di bantaran sungai dan di perbukitan atau lereng-lereng,” ujarnya.
Dia memastikan bahwa perlengkapan dan peralatan penanggulangan bencana dalam kondisi baik dan layak pakai.
Selain itu, BPBD Cianjur juga telah menyiagakan seluruh Relawan Tanggap Bencana (Retana) di setiap desa untuk melakukan pemantauan dan deteksi dini secara berkala terkait kondisi alam.
"Semua elemen disiapsiagakan sebagai langkah antisipasi menghadapi ancaman bencana. Apalagi Cianjur ini sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi di Indonesia," tambah Asep.
https://bandung.kompas.com/read/2024/11/14/082258778/waspada-potensi-bencana-akhir-tahun-di-cianjur