KARAWANG, KOMPAS.com - Banjir kembali melanda Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, Rabu (20/11/2024), hingga ketinggian 1,5 meter.
Sejak November 2024, sudah tiga kali terjadi banjir di Desa Karangligar. Desa tersebut memang menjadi salah satu daerah langganan terkena banjir.
Dalam setahun, bisa belasan kali desa itu terendam banjir.
"Ini ketiga kalinya," kata Bocih, warga Karangligar.
Perempuan berusia 42 tahun itu baru memutuskan mengungsi pada Rabu (20/11/2024) sore ke area Posyandu, meski banjir menerjang rumahnya sejak pukul 09.00 WIB.
"Tadi (balai) masih bisa untuk duduk. Kalau belakang sudah banjir dari subuh," kata Bocih.
Bocih yang tinggal bersama suami dan dua anaknya memutuskan mengungsi dengan membawa barang seadanya.
Ketika ditanya soal tawaran relokasi, Bocih menjawab singkat.
"Tergantung. Ada sesuai (ganti rugi) dan lain-lain," kata Bocih yang sejak lahir tinggal di wilayah itu.
Sekretaris Desa Karangligar, Yosi Apriani menyebut, banjir pada Rabu (20/11/2024) pukul 17.00 WIB telah merendam empat rukun tetangga (RT) di desanya.
Rinciannya, Dusun Pengasinan RT 001, RT 002, dan RT 003, serta Dusun Kampek RT 007.
"Ketinggian air bervariasi," kata Yosi.
Di RT 002 dan 003 Dusun Pengasinan, ketinggian air mencapai 1,5 meter, sedangkan di RT 001 mencapai 80 sentimeter.
Di Dusun Kampek, ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Akibat banjir itu, sebanyak 225 rumah warga terendam.
Sedangkan warga yang terdampak berjumlah 810 orang dari 270 keluarga. Dari jumlah itu, ada 34 balita dan 14 bayi.
"Selain rumah-rumah warga, sejumlah fasilitas umum juga terdampak. Di antaranya masjid, gedung PAUD, SD Karangligar 1, dan mushala," kata Yosi.
Yosi menyebut, pihak desa telah menyiapkan aula desa untuk mengungsi warga.
Namun, kebanyakan warga memilih mengungsi di rumah keluarga dan tempat aman terdekat.
"Di desa hanya ada beberapa keluarga," kata Yosi.
Yosi menyebut warga dan Pemerintah Desa Karangligar berharap pemerintah segera membangun pintu air di Sungai Cibeet dan saluran menuju Cidawolong sebagai solusi jangka pendek banjir di desanya.
Sebelumnya, pada Selasa (19/11/2024), terjadi banjir bandang di wilayah selatan Karawang.
Banjir di wilayah yang terkenal disebut Loji itu disebabkan meluapnya sejumlah sungai, yakni Cigentis, Cipatujah, dan Cidoro.
Akibatnya, sejumlah rumah warga dan warung mengalami kerusakan parah. Banjir juga menyebabkan dua tebing longsor dan menutup akses jalan.
https://bandung.kompas.com/read/2024/11/20/222537978/banjir-ketiga-melanda-karawang-ketinggian-air-15-meter