Berdasarkan pantauan, rumah besar yang dijadikan kantor telemarketing judi online ini dijaga oleh petugas kepolisian bersenjata.
Rumah itu memiliki dua gerbang, di mana satu gerbang ditutup dan telah dipasang garis kuning polisi.
Di depan pintu masuk, terdapat sejumlah karung berwarna putih dan biru berisi potongan kecil kain.
Di atas karung tersebut terdapat tubuh manekin yang dipasangi baju, di depannya terdapat gantungan dan baju-baju, beserta sofa dan meja.
Namun, saat masuk lebih dalam, ternyata ada sebuah ruangan lain yang terdapat meja kantor bersekat yang berjejer memenuhi ruangan.
Di sampingnya terdapat meja yang di atasnya terdapat laptop, CPU, dan monitor. Terlihat seorang pria bermasker tengah duduk sambil didampingi petugas.
Di meja kantor bersekat itu terdapat beberapa wanita bermasker yang tengah duduk tertunduk yang juga didampingi petugas kepolisian.
Orang-orang ini diketahui merupakan pekerja telemarketing dan seorang supervisor judi online.
Kapolres Bandung Kombes Budi Sartono menjelaskan, petugas mengungkap markas judi online ini berdasarkan informasi dari masyarakat yang menduga adanya kegiatan judi online di rumah tersebut.
"Mendapatkan informasi dari masyarakat, di daerah Bojongloa Kidul ada rumah yang dikamuflase menjadi tempat penjualan kain tetapi ternyata di dalamnya menjadi tele admin dan telemarketing judi online," ucap Budi di lokasi penggerebekan, Kamis.
Lima orang ditangkap dalam penggerebekan itu.
Salah satunya seorang pria berinisial FG yang merupakan supervisor telemarketing judi online, dan empat perempuan sebagai telemarketing.
Polisi saat ini akan mengembangkan kasus itu dengan memeriksa kelima pelaku yang ditangkap.
"Alhamdulillah, berhasil kita tangkap dan menggerebek tempat ini, dan kemudian kita akan melakukan pemeriksaan serta pengembangan ke atasnya," ucapnya.
https://bandung.kompas.com/read/2024/11/21/120538778/rumah-penjual-kain-di-bandung-digerebek-ternyata-markas-admin-judi-online