Survei ini dilakukan antara 14 hingga 20 November 2024, dengan metode multi-stage random sampling yang melibatkan 800 responden di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Margin of error survei ini mencapai 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei menunjukkan pasangan calon nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina, memperoleh elektabilitas sebesar 4,4 persen.
Pasangan nomor urut 2, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, mendapatkan elektabilitas 4,0 persen, sementara pasangan nomor urut 3, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, meraih 16,4 persen.
Pasangan nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, tetap unggul dengan elektabilitas 71,5 persen.
Sebanyak 3,7 persen responden menyatakan tidak tahu.
Founder sekaligus peneliti Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa meskipun terdapat kenaikan elektabilitas pada pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie dan penurunan pada Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, perubahan tersebut tidak signifikan.
"Ketimpangan elektoral antara pasangan calon nomor urut 1, 2, dan 3 masih sangat besar dibandingkan dengan elektabilitas pasangan nomor urut 4," ungkap Burhanuddin seusai rilis survei, Kamis (21/11/2024).
Burhanuddin juga menyoroti pengaruh debat publik terhadap preferensi pemilih.
Ia menyatakan bahwa debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat dan disiarkan di televisi tidak memberikan dampak signifikan.
"Kita menemukan fakta bahwa hanya 20 persen yang menonton debat. Ini ciri khas provinsi di luar Jakarta. Debat ini belum memiliki efek besar karena yang menonton sebagian besar adalah mereka yang sudah memiliki preferensi elektoral," jelasnya.
Dengan waktu tersisa hanya seminggu, Burhanuddin menyebutkan bahwa kemungkinan terjadinya perubahan besar masih ada.
Namun, berdasarkan temuan survei, basis pemilih Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan yang masih besar menunjukkan bahwa 16,4 persen dari dukungan total berpotensi mengubah pilihan.
"Jika kelompok ini berhasil ditarik oleh lawan, dukungan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan masih dapat bertahan di sekitar 55,1 persen, yang tetap mayoritas. Hanya kejadian luar biasa yang dapat membalikkan situasi di Pemilihan Gubernur Jawa Barat," tandasnya.
https://bandung.kompas.com/read/2024/11/21/160340678/survei-indikator-pilkada-jabar-dedi-erwan-unggul-seminggu-jelang-pencoblosan