TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota, menangkap komplotan spesialis pembobolan sekolah yang menyasar barang elektronik.
Komplotan ini terdiri dari empat pemuda asal Cihideung, Kota Tasikmalaya, berinisial RM, DK, RA, dan HK.
Keempat pelaku nekat mencuri untuk judi online dan mabuk-mabukan.
Mereka biasanya membobol sekolah-sekolah yang tidak memiliki penjagaan malam, dengan cara menjebol plafon atau membongkar jendela ruang kantor tempat barang-barang berharga seperti laptop dan proyektor disimpan.
"Kami mencatat total 18 lokasi kejadian perkara (TKP) di beberapa wilayah Tasikmalaya. Di wilayah kami (Polsek Indihiang) terdapat 8 kejadian pencurian di sekolah," ujar Kepala Polsek Indihiang, Kompol Iwan kepada wartawan di kantornya, Kamis (21/10/2024).
Iwan menambahkan, dalam aksinya, keempat pelaku memiliki peran masing-masing, mulai dari memantau sasaran hingga membobol masuk ke ruangan yang menyimpan barang berharga.
Barang elektronik yang paling sering dicuri adalah laptop, proyektor, dan televisi. Barang tersebut kemudian dijual dengan sistem pembayaran cash on delivery (COD) melalui media sosial.
"Barang-barang yang mudah dijual menjadi sasaran utama mereka. Setelah mencuri, mereka langsung menjual barang curian untuk mendapatkan uang," tutur Iwan.
Komplotan ini mengaku mulai beraksi sebagai teman tongkrongan dan telah melakukan pencurian di sekolah-sekolah sejak awal 2024.
Menurut informasi, keempat tersangka bukanlah residivis dan ini adalah kali pertama mereka ditangkap dalam kasus pencurian.
Saat ini, para tersangka telah mendekam di sel tahanan Polsek Indihiang untuk diproses hukum.
"Para pelaku dijerat Pasal 363 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara hingga 7 tahun," pungkas Iwan.
https://bandung.kompas.com/read/2024/11/21/185413578/demi-judol-dan-mabuk-4-pemuda-tasikmalaya-maling-di-18-sekolah