Jembatan yang memiliki panjang 6 meter ini menghubungkan Kelurahan Baros dan Kelurahan Sindangpalay.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Nuralita, menjelaskan bahwa ambruknya jembatan terjadi pada siang hari.
Menurutnya, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan peningkatan debit air sungai, sehingga menggerus fondasi jembatan hingga ambruk.
“Kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.00. Ada pergeseran tanah akibat tergerus air sungai, sehingga tanah di bawah jembatan amblas dan menyebabkan jembatan ambruk,” kata Nuralita dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada awak media pada Sabtu malam.
Saat ini, jembatan yang terletak di Jalan Pemakaman Pangaritan Rt3/2 tersebut tidak dapat digunakan untuk mobilitas masyarakat seperti biasanya.
Nuralita menambahkan bahwa masyarakat setempat kini secara swadaya dan bergotong-royong membangun jembatan darurat yang terbuat dari bambu.
“Sementara ini, kami membuat jembatan dari bambu agar dapat diakses oleh para pejalan kaki, yang mayoritas adalah masyarakat dari Kelurahan Baros dan Kelurahan Sindangpalay,” terang Nuralita.
https://bandung.kompas.com/read/2024/11/23/200502378/hujan-deras-di-sukabumi-sebabkan-sebuah-jembatan-ambruk