Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan bahwa bencana yang dilaporkan meliputi tanah longsor, tanah bergerak, banjir, dan angin kencang.
"Sampai saat ini yang terdampak bencana ada di 20 kecamatan yang tersebar di 27 desa," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, kepada awak media di Gedung Pendopo Sukabumi, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi meliputi tanah longsor, banjir, pergerakan tanah, dan cuaca ekstrem.
Sejauh ini, kecamatan yang paling parah terdampak bencana adalah Sagaranten, Pabuaran, dan Palabuhanratu.
"Di Sagaranten dan Pabuaran terdapat banjir luapan sungai Cikaso. Untuk warga yang terdampak masih diidentifikasi, hanya ada data sementara 70 kepala keluarga terdampak," jelas Deden.
"Sampai siang, masih banyak laporan dan kondisi airnya masih tinggi sehingga data sepenuhnya belum bisa diambil oleh teman-teman kita di lapangan," sambung dia.
Dampak cuaca ekstrem ini juga menyebabkan dua ruas jalan provinsi dan satu ruas jalan nasional tertutup longsor.
Jalan provinsi di ruas Jalan Sukabumi-Sagaranten di tanjakan Cikawung, Desa/Kecamatan Nyalindung, dan ruas Jalan Loji-Palangpang di wilayah Ciletuh Palabuhanratu Geopark di Kampung Balewer, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan.
"Sampai saat ini, jalan yang tertimbun dan retak masih belum bisa dilalui kendaraan. Kalau sepeda motor bisa melintas. Hanya yang di Balewer benar-benar terputus," ujar Deden.
Deden menuturkan bahwa dampak hujan mengguyur dalam beberapa hari terakhir ini telah mengakibatkan satu warga meninggal dunia di wilayah Kecamatan Simpenan.
"Dari Kecamatan Simpenan dilaporkan seorang anak tertimpa lemari akibat terkena dampak tanah longsor," tutur dia.
Saat ini, lanjut Deden, BPBD Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi dan masih terus mengumpulkan data dampak kejadian bencana.
"Nanti setelah proses pendataan, ada peningkatan status, tapi harus dikaji dan ditetapkan bersama-sama," kata dia.
https://bandung.kompas.com/read/2024/12/04/170009078/20-kecamatan-di-sukabumi-terdampak-bencana-akibat-hujan-ekstrem