Kepala Polsek Kadupandak, AKP Deden Harmansyah, menjelaskan bahwa sejak pagi petugas dari PUPR telah memulai pengerjaan perbaikan jalan.
“Selama pengerjaan, pengurugan, akses jalan ini ditutup total, masyarakat dimohon bersabar,” kata Deden kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (10/12/2024) pagi.
Deden mengemukakan, perbaikan ini dilakukan untuk memudahkan penyaluran bantuan logistik ke wilayah-wilayah terdampak.
Pasca-bencana, ribuan warga di wilayah Kecamatan Kadupandak dan Cijati sempat terisolasi, dan ratusan di antaranya terpaksa mengungsi.
Warga yang terdampak juga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih akibat kerusakan dam penampungan air yang diterjang banjir.
“Mudah-mudahan pengerjaannya bisa selesai siang nanti sehingga aktivitas warga bisa kembali berjalan normal, dan pasokan bantuan ke pengungsian bisa berjalan lancar,” ujar Deden.
Tanjakan Purut, yang berlokasi di Kampung Gunung Waru, Desa Sukaraja, Kecamatan Kadupandak, Cianjur, sempat viral setelah sebuah bus gagal menanjak dan nyaris terguling.
Peristiwa yang terekam kamera warga dan menjadi viral di media sosial tersebut terjadi saat sopir bus memaksa melintasi ruas jalan yang ambles.
Akibatnya, bus tidak mampu menanjak dan akhirnya mundur.
Sebelumnya diberitakan, bencana banjir, pergeseran tanah, longsor, dan jalan ambles melanda wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024).
Ratusan rumah terendam banjir dan rusak akibat longsor serta pergeseran tanah, dan beberapa titik ruas jalan lumpuh total akibat ambles dan tertimbun material longsor.
Berdasarkan data Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, bencana melanda di 27 titik yang tersebar di 18 wilayah kecamatan, di antaranya Kadupandak, Cijati, Tanggeung, Agrabinta, Sindangbarang, dan Leles.
https://bandung.kompas.com/read/2024/12/10/092128278/tanjakan-purut-yang-ambles-di-cianjur-ditutup-untuk-perbaikan