KOMPAS.com - Curah hujan tinggi sejak awal Desember 2024 memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan pergerakan tanah di sejumlah wilayah di Banten dan Jawa Barat.
Bencana ini melanda wilayah Pandeglang, Cianjur, dan Sukabumi. Ribuan warga terdampak dan kebutuhan darurat terus meningkat.
270 rumah di Pandeglang terendam banjir
Luapan Sungai Cilemer menyebabkan banjir di Desa Suryaneneretan dan Desa Idaman, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Sebanyak 270 rumah terendam banjir setinggi dada orang dewasa. Banjir telah berlangsung selama tujuh hari tanpa tanda-tanda akan surut.
Longsor dan banjir di Cianjur dan Sukabumi
Bencana serupa melanda Cianjur, tepatnya di Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang, dan Tanggeung.
Di Sukabumi, bencana terjadi di Kecamatan Pabuaran, Sagaranten, dan Ciemas. Cuaca ekstrem yang berlangsung sejak 2 Desember diduga menjadi penyebab utama.
Ansor dan Banser turun langsung
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin mengatakan, pihaknya mengerahkan Banser Tanggap Bencana (Bagana) untuk membantu evakuasi korban dan distribusi bantuan di lokasi terdampak.
"Kami berkomitmen hadir di tengah masyarakat untuk memberikan dukungan dan bantuan nyata, bersama-sama kita hadapi bencana ini," kata Addin dalam keterangan tertulis, Kamis (12/12/2024).
GP Ansor mendirikan posko bantuan di berbagai lokasi, termasuk Posko NU Peduli di Pandeglang, Posko Utama GP Ansor di Cianjur, dan Posko Relawan di Sukabumi.
Bantuan mendesak didistribusikan
GP Ansor bekerja sama dengan RMS dan BNPB telah menyalurkan dua kontainer bantuan kebutuhan pokok ke lokasi terdampak. Bantuan yang telah didistribusikan mencakup:
"Semua relawan bekerja keras memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, terutama di posko-posko utama," pungkasnya.
https://bandung.kompas.com/read/2024/12/13/090834778/ansor-dan-banser-bantu-penanganan-bencana-di-cianjur-sukabumi-dan-pandeglang