Salin Artikel

Kesaksian Warga Saat Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tasikmalaya

Darik, salah satu tetangga pemilik rumah yang dihuni terduga teroris, mengaku tidak mengenal pria tersebut dan tidak pernah melihat sebelumnya di kampung itu.

"Kami tak kenal dan tak pernah lihat pria itu ada di kampung kami. Cuman pemilik rumah itu namanya Pak Upin, asli warga sini. Kalau pria yang ditangkap, kami tidak pernah lihat," jelas Darik saat ditemui di kampungnya, Jumat sore.

Darik menambahkan, setelah penggerebekan, pemilik rumah dibawa ke Polres Tasikmalaya oleh petugas kepolisian.

Penangkapan dilakukan oleh tim Densus 88 yang mengenakan pakaian biasa, tanpa seragam polisi. Sementara di luar rumah, puluhan petugas kepolisian berseragam, TNI, dan aparat pemerintah desa serta kecamatan mengawasi situasi.

"Kalau tadi RT, RW, ada petugas kepolisian berseragam berjaga di luar rumah. Tadi disaksikan banyak orang juga saat melakukan penggeledahan rumah. Jadi memang pria itu bukan asli warga kampung sini. Kami warga juga tidak kenal," tambah Darik.

Camat Sariwangi Wawan Muhammad Ridwan mengonfirmasi bahwa penangkapan berlangsung sekitar pukul 07.30 WIB di rumah warga tempat pria terduga teroris menginap.

"Betul, tadi ada tim dari Densus 88 dan polisi berseragam menangkap seorang pria di sebuah rumah di Desa Jayaratu. Pria itu bukan warga asli desa di sana. Diketahui sesuai informasi, pria itu sudah menginap selama sepekan di rumah warga di sana," ungkap Wawan.

Wawan juga menjelaskan bahwa identitas pria tersebut belum diketahui, karena pemilik rumah dikenal tertutup terhadap tetangga di sekitarnya.

"Kalau usia pria itu dan siapa, kita (pemerintah kecamatan) tidak tahu. Soalnya, memang pemilik rumah di lokasi itu tertutup selama ini," kata Wawan.

Kepala Polres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, menyatakan bahwa Densus 88 Mabes Polri melakukan kegiatan di Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat pagi.

"Ada satu orang yang diamankan (terduga teroris) dan identitas serta kaitan terornya sedang diselidiki petugas," kata Haris.

Haris menambahkan bahwa kronologi dan kaitan penangkapan pria diduga teroris tersebut belum bisa dipublikasikan.

Namun, ia membenarkan bahwa penggeledahan dilakukan oleh petugas Densus 88 dengan bantuan personel Polres Tasikmalaya.

"Untuk lengkapnya nanti ya, iya penggeledahan juga," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/12/27/182239578/kesaksian-warga-saat-densus-88-tangkap-terduga-teroris-di-tasikmalaya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com