CIREBON, KOMPAS.com - Sejumlah siswa-siswi SDN 3 Ambulu, Kabupaten Cirebon, yang terdampak banjir rob mulai terserang sakit gatal, demam, dan gejala lainnya.
Pihak sekolah mengungsikan sementara proses belajar dari sekolah ke galeri. Sebagian dari mereka izin tidak masuk sekolah.
Sebagian kelas belajar di SDN 3 Ambulu yang masih basah mulai dikosongkan. Kelas tampak dibiarkan kotor dan berantakan sementara.
Sebagian sampah yang terbawa banjir juga masih tersisa.
Muhamad Rizky Maynaki (31), guru kelas 3 SDN 3 Ambulu, menyampaikan pihak sekolah dan anak-anak merasa lelah membersihkan setiap pagi.
Air laut sering kali datang setiap pukul 03.00 dini hari hingga pukul 08.00 WIB. Air ini membuat kelas yang sudah dibersihkan kembali kotor.
Aktivitas pembersihan yang dilakukan setiap pagi juga mengganggu konsentrasi aktivitas belajar para siswa.
Para siswa merasa lelah dan capek sebelum belajar karena harus membersihkan terlebih dahulu.
Akibat banjir rob yang intens datang berulang kali, sebagian siswa mulai terserang sakit.
Mereka mengalami gatal-gatal, demam, dan gejala lainnya.
"Kemarin itu berurut-urut kena banjir, terpaksa siswa belajar di galeri, diungsikan, supaya tetap belajar, kan kasihan belajar, kelasnya kotor, sedangkan banyak anak yang terserang penyakit," kata Rizky saat ditemui Kompas.com di ruang kelas kosong.
Pihaknya terpaksa memindahkan aktivitas belajar mengajar ke galeri pemerintah desa untuk sementara waktu.
Hal ini dilakukan guna menghindari potensi serangan sakit yang kian meluas.
Tak hanya dalam kelas, sisa banjir rob juga masih menggenangi halaman sekolah. Air tidak dapat keluar karena permukaan air selokan yang terhubung keluar sekolah masih tinggi.
Para siswa tidak dapat melakukan aktivitas apa pun di halaman sekolah.
Seluruh pihak di SDN 3 Ambulu berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Cirebon dan Dinas Pendidikan untuk segera merevitalisasi kondisi SDN 3 Ambulu yang terus terserang rob.
Wahyu, siswa kelas 3 SDN 3 Ambulu, mengaku bosan dengan kondisi banjir yang terus datang. Banjir rob hampir setiap hari merendam kelasnya.
Dia juga harus ikut membersihkan kelas setiap pagi bila banjir rob menggenangi kelasnya.
Akibatnya, sebagian kaki Wahyu dan juga teman-temannya mengalami sakit gatal. Sebagian pelajar juga demam sehingga tidak berangkat sekolah.
Mereka juga berulang kali pindah kelas ke galeri apabila sudah dalam kondisi parah. Wahyu berharap agar sekolahnya dapat diperbaiki.
"Sudah lama banjir, sering, enggak enak banjir terus kaki saya gatal. Pengennya enggak banjir, sekolah diperbaiki," kata Wahyu saat ditemui Kompas.com.
Kombes Pol Sumarni, Kapolresta Cirebon, bersama jajaran memberikan bantuan berupa makanan dan vitamin.
Usai mengelilingi SDN 3 Ambulu, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait kondisi SDN 3 Ambulu.
"Kami datang untuk menyemangati generasi bangsa Indonesia. Suasananya memprihatinkan dan kasihan, saya sudah koordinasi dengan pihak terkait untuk segera diperbaiki," kata Sumarni usai memberikan paket susu dan vitamin gratis di lokasi.
https://bandung.kompas.com/read/2025/01/10/142203178/mulai-terserang-sakit-akibat-banjir-rob-pelajar-sd-di-cirebon-diungsikan