Salin Artikel

Meski Sudah Sarapan, Siswa TK dan SD di Bandung Antusias Lahap Menu MBG

Rio Nugroho, siswa TK Darul Hikam 02, tak keberatan menerima makanan, meski diakui sejak pagi sudah lebih dulu sarapan di rumahnya.

Bahkan, Rio terlihat antusias dengan menu yang disajikan dalam Program MBG tersebut.

"Ada sayur, ada nasi, ayam, tempe, dan susu, susunya warna pink," katanya saat ditemui sambil menyantap makanan MBG di sekolahnya.

Meski sudah sarapan, Rio lahap memakan setiap sajian menu MBG;

menurutnya, apa yang disajikan membuat dia kembali merasa lapar.

"Udah sarapan tadi pagi, tapi gak apa-apa makan lagi," kata dia sambil menunjukkan susu berwarna pink.

Sementara itu, Angga Kara, siswa kelas 3 SD Darul Hikam 02, mengaku menunggu program MBG sejak pagi.

Sejak datang pukul 07.00 WIB, guru di sekolahnya sudah memberi tahu soal adanya program tersebut.

"Udah dikasih tahu tadi pagi," katanya saat ditemui di sekolah.

Angga mengaku sudah sarapan, hanya saja sarapan di rumah tidak memakan makanan berat, melainkan minuman hangat berenergi dan dua buah roti.

"Ini lengkap, ada susu. Aku di rumah sudah sarapan, tapi ini mau dimakan lagi," jelasnya.

Komandan Kodim (Dandim) 0624/Kabupaten Bandung, Letkol Inf Tinton Amin Putra, mengatakan di Kecamatan Rancaekek, sebanyak 2.917 peserta didik mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA mendapatkan program tersebut.

Tinton menyebut terkait menu, pihaknya memastikan, menu yang disajikan memenuhi standar 4 sehat 5 sempurna.

"Termasuk dari nasi, ada buah-buahan, ada lauknya ayam, ada tempenya, ada wortel ya, sayur-sayurannya, dan terakhir adalah susu. Susunya kita berikan juga. Jadi empat sehat lima sempurna," katanya.

Tak hanya di Kecamatan Rancaekek saja, Tinton menyebut pelaksanaan MBG hari ini diselenggarakan di empat kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Cicalengka, Kecamatan Ciparay, dan Kecamatan Nagreg.

Sama seperti di Kecamatan Rancaekek, di wilayah lain, lanjut dia, penerima program MBG mulai dari siswa PAUD hingga SMA.

"Untuk di Rancaekek sendiri, SD itu ada dua lokasi, PAUD dua lokasi, SMA satu lokasi. Tapi kalau khusus Kabupaten Bandung ini kurang lebih sudah mencakup ada 10 sekolah yang sudah kita distribusikan MBG," bebernya.

Tinton mengungkapkan, di kecamatan yang lain, jumlah penerima MBG mencapai 1.700 hingga 3.000 orang.

"Jadi total yang hari ini di Kabupaten Bandung itu ada sekitar 10.200 yang sudah dilaksanakan di Makan Bergizi Gratis," ungkapnya.

https://bandung.kompas.com/read/2025/01/13/111758878/meski-sudah-sarapan-siswa-tk-dan-sd-di-bandung-antusias-lahap-menu-mbg

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com