Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (13/1/2025) pukul 14.00 WIB, sejumlah titik di taman sudah mengalami perbaikan.
Pengecoran dilakukan untuk menutup lubang-lubang yang rusak karena dicongkel oleh para pencari koin.
Area depan Taman Tegalega, khususnya di tangga duduk, terlihat mengalami kerusakan parah.
Banyak paving blok dan rumput sintetis yang diangkat atau dicongkel, diduga oleh oknum pencari koin.
Beberapa paving blok bahkan tampak sengaja ditumpuk di sudut-sudut taman.
Dadang Jaenudin (27), petugas keamanan taman, mengatakan bahwa perbaikan kerusakan akibat aksi tersebut dilakukan secara bertahap karena luasnya area taman yang mencapai 10 hektar.
Perbaikan yang dilakukan pada hari ini, difokuskan untuk area depan taman karena mengalami kerusakan yang cukup parah.
Ia juga menjelaskan bahwa kerusakan tersebut mengganggu aktivitas warga yang datang ke Taman Tegalega untuk bersantai atau berolahraga.
"Dilakukan secara bertahap karena mungkin luas juga. Ini kan luasnya sekitar 10-12 hektar. Katanya juga untuk area tengah yang ada tugu mungkin besok," ujar Dadang saat ditemui di lokasi, Senin (13/1/2025).
Petugas lainnya, Erik Mulyana (24), mengatakan, aktivitas pencarian koin digital pada hari ini sudah mulai sepi.
Sebelumnya, sejak pagi sudah ada warga yang keliling area taman untuk mencari koin yang konon dihargai hingga jutaan rupiah.
"Kalau untuk sekarang tidak atau belum terlihat, kayaknya titiknya sudah pindah," katanya.
Niko (26), seorang pengunjung yang sedang bersantai mengungkapkan kekecewaannya terhadap aktivitas pencarian koin yang merusak fasilitas taman.
Ia menilai tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan, apalagi jika sampai merusak.
Selain mengganggu kenyamanan pengunjung lain, kerusakan yang terjadi juga berpotensi membahayakan karena menimbulkan lubang, meskipun tidak terlalu dalam.
"Kalau ada yang enggak sengaja lewat terus enggak lihat, kan itu bisa bahaya. Apalagi kalau ada yang jogging, bisa bahaya," kata dia.
https://bandung.kompas.com/read/2025/01/13/170606278/taman-tegalega-bandung-diperbaiki-usai-dirusak-pemburu-koin-jagat