Salin Artikel

Berburu Koin Jagat di Bawah di Senja Taman Sukajadi, Setuju Jangan Merusak Fasum

BANDUNG, KOMPAS.com - Senin (13/1/2025) sore, cuaca di Kota Bandung cukup bersahabat setelah pagi hingga siangnya mendung menggelayut di langit.

Setelah bersinar hanya beberapa jam, matahari pun sedikit demi sedikit turun dan menyemburatkan sinar oranye di sebelah barat Taman Metrologi atau Taman Sukajadi.

Ada aktivitas yang berbeda di taman yang di kiri dan kanannya selalu dihiasi kemacetan kendaraan bermotor ini.

Di samping anak-anak kecil yang bermain sepak bola dengan bola plastik, meski tidak terlalu ramai seperti yang tampak di media sosial belakangan ini, masih ada beberapa orang yang sibuk menilik tanaman dan ornamen-ornamen hiasan taman.

Ada juga yang terlihat sibuk mengintip ke bawah atau samping fasilitas taman, mencari koin jagat, koin yang katanya bisa ditukar uang.

Di bawah lembayung senja di Taman Sukajadi, para pemburu koin terlihat ada yang berjalan santai-santai saja sambil menikmati suasana sore.

Ada juga yang terlihat sangat antusias, aktif, dan bersemangat.

Namun, cirinya sama, para pemburu koin itu selalu melihat ponselnya untuk memastikan apakah koin yang dicari masih berada di lokasi tersebut.

Tampak juga di beberapa titik taman, terdapat tanaman yang sepertinya baru ditanam.

Sepertinya, tanaman tersebut adalah tanaman pengganti akibat rusak terinjak-injak sejak aktivitas pencarian koin Jagat ramai belakangan ini, seperti yang dikonfirmasi oleh pihak Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung.

Salah satu pemburu koin di sore ini, Rizki Reynaldi (24), membenarkan bahwa di aplikasi Koin Jagat miliknya menunjukkan bahwa koin tersebut berada di Taman Sukajadi.

Meski titik jelasnya tidak pasti, Rizki mengaku aplikasi tersebut cukup menarik.

"Saya juga baru kenal sama aplikasinya karena penasaran, tetapi menarik kata saya, seperti aplikasi Pokemon Go yang nyari-nyari monster," ujar Rizki kepada Kompas.com, Senin sore.

Rizki pun berharap aplikator Koin Jagat tidak menaruhnya di tempat-tempat yang berpotensi rusak seperti di tengah-tengah tanaman penghias taman.

"Seharusnya enggak boleh kata saya kalau sampai merusak tanaman dan taman, soalnya taman ini kan seharusnya dijaga. Kalau bisa, nyimpen-nya jangan di tanamannya," tuturnya.

Pemburu koin lainnya, Anfasya (20), yang datang bersama kekasihnya terlihat mencari ke sana kemari.

Namun, keduanya juga sembari menikmati senja di Taman Sukajadi.

"Lagi ngopi-ngopi saja, katanya ada koin di sini. Namun (mencarinya) sambil santai saja, jalan-jalan. Enggak tahu masih ada apa enggak, mungkin sudah ada yang nemuin," katanya.

https://bandung.kompas.com/read/2025/01/13/195755278/berburu-koin-jagat-di-bawah-di-senja-taman-sukajadi-setuju-jangan-merusak

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com