Salin Artikel

Banjir Rendam SDN 1 Bayalangu Kidul Cirebon, Ratusan Siswa Dipulangkan

Air masuk ke delapan ruang kelas dan ruang guru.

Sebanyak 232 siswa dipulangkan karena permukaan air yang cukup tinggi, mencapai sekitar 30 sentimeter dalam ruang kelas.

Jubaedah, Kepala Sekolah SDN 1 Bayalangu Kidul, menyampaikan bahwa banjir tak hanya merendam akses utama jalur provinsi yang berada tepat di depan sekolah, tetapi juga SDN 1 Bayalangu Kidul.

Jalan utama, halaman upacara, ruang kelas, dan ruang guru terendam banjir.

Ketinggian permukaan air, kata Jubaedah, mencapai sekitar 30 hingga 50 sentimeter di titik terparah, terutama di kelas yang bersampingan dengan sawah.

Ruang guru dan kepala sekolah juga seluruhnya terendam banjir.

Beruntung, pihak sekolah telah memindahkan sejumlah dokumen dan arsip ke tempat yang lebih tinggi sehingga tidak terkena rendaman banjir saat datang.

Jubaedah menyebutkan bahwa banjir mulai datang sejak Kamis dini hari tadi dan terus meningkat hingga menjelang masuk sekolah.

Air masuk hingga delapan ruang kelas dan juga ruang guru.

Pihak sekolah terpaksa memulangkan sebanyak 232 siswa-siswi dari kelas 1 hingga kelas 6.

Pihak sekolah khawatir bila aktivitas belajar dilanjutkan, berpotensi membahayakan jiwa para siswa.

"Sampai sekarang belum surut. Masuk, masuk semuanya, ke delapan ruang kelas. Otomatis diliburkan karena takut bahaya. Semua siswa ada 232 dari kelas 1 sampai kelas 6," kata Jubaedah saat ditemui Kompas.com di lingkungan sekolah pada Kamis (16/1/2025) siang.

Jubaedah menyebutkan bahwa SDN 1 Bayalangu Kidul kerap kali terendam banjir saat musim hujan datang.

Banjir kali ini terparah dan cukup tinggi karena masuk ke seluruh ruang kelas.

Pihaknya sudah melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon untuk mendapatkan bantuan perbaikan.

Namun, hingga saat ini, bantuan belum juga kunjung datang.

Rifki, siswa kelas 4 SDN 1 Bayalangu Kidul, mengaku sedih karena sekolahnya berulang kali terserang banjir.

Rifki dan teman-temannya seringkali diliburkan.

Dia berharap tempat dia menuntut ilmu cepat diperbaiki.

"Sering libur jadinya. Hari ini sudah berangkat pulang lagi. Pengennya diperbaiki biar tidak banjir lagi," kata Rifki di lokasi banjir sekolahnya.

https://bandung.kompas.com/read/2025/01/16/142221478/banjir-rendam-sdn-1-bayalangu-kidul-cirebon-ratusan-siswa-dipulangkan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com