Ada sebanyak 20 yang terancam dari 15 rumah yang sebelumnya dilaporkan saat kaji cepat.
Tim gabungan telah mengevakuasi sebanyak 78 warga dari rumah ke tempat pengungsian.
Kepala Desa Cimara, Ruskanda, menyampaikan, pendataan masih terus berjalan dari sejak awal kejadian Sabtu (18/1/2025) sore hingga saat ini.
Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan pihak lainnya, masih berjaga di lokasi.
Mereka mengantisipasi adanya potensi longsor susulan. Hal ini, disebabkan karena kondisi tanah yang berada di titik longsor masih labil.
Warga dievakuasi di mushala
Keberadaan sumber mata air di titik tersebut juga diprediksi akan terus membuat tanah bergerak.
"Awal kejadian ada suara letusan, terus ada angin dan tiba-tiba longsor, di bawah lokasi itu, sumber mata air, tanahnya juga masih labil," kata Rukanda saat ditemui Kompas.com di mushala tempat pengungsian, Sabtu (19/1/2025) siang
Dalam proses penanganan ini, Ruskanda bersama perangkat desa, BPBD, TNI Polri, sepakat memprioritaskan penyelamatan warga terlebih dahulu.
Mereka mengevakuasi warga dari rumahnya masing-masing menuju mushala.
Sebagian warga bertahan di mushala sejak Sabtu malam hingga Minggu siang.
Sekretaris Desa Cimara, Diding Hidayat, menyampaikan berdasarkan data terkini, ada 78 warga yang terdampak longsor.
Ada 3 rumah yang rusak berat karena tergerus longsor, 20 lainnya terancam longsor susulan. Sebelumnya dilaporkan 4 rumah rusak tergerus longsor.
"Untuk yang diungsikan sekitar 78 jiwa, yang tergerus longsor tiga rumah, 17 rumah terancam, dan tiga rumah terancam kena longsor di bagian bawah. Jadi ada 2 lokasi dampak dari kejadian longsor ini," kata Diding saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian, Sabtu (19/1/2025) siang.
Saat ini, seluruh warga diungsikan sementara di mushal.
Mereka juga membawa jumlah barang barang yang dapat diselamatkan. Petugas gabungan masih berusaha memenuhi kebutuhan para korban.
https://bandung.kompas.com/read/2025/01/19/171721678/jumlah-rumah-yang-terancam-longsor-di-kuningan-bertambah-tanah-masih-labil