Melalui Sidang Terbuka Majelis Wali Amanat ITB, Tatacipta dilantik langsung oleh Ketua MWA Budi Gunadi Sadikin di Aula Barat, Kampus ITB, Senin (20/1/2025).
Ketua MWA ITB Budi Gunadi Sadikin berharap dengan dilantiknya Tatacipta sebagai Rektor, ITB dapat terus mencetak alumni yang berkontribusi bagi bangsa dan terus berkarya dalam berbagai bidang, salah satunya di bidang seni.
“Mudah-mudahan lebih banyak lagi tokoh-tokoh alumni ITB, yang karena hasil pendidikan yang baik, menjadi tokoh-tokoh besar dan saya harapkan bukan hanya di Indonesia saja tetapi juga di Asia dan juga di dunia,” harapnya dalam siaran pers yang diterima, Senin (20/1/2025).
Budi juga menyampaikan terima kasihnya kepada Rektor sebelumnya, Prof Reini Wirahadikusumah, yang berhasil menjalankan tridarma perguruan tinggi sejak masa pandemi Covid-19, dan membuat kampus yang modern serta menghasilkan alumni yang berperan di pemerintahan.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro, menaruh harapan besar kepada rektor baru saat ini dengan menjadikan ITB sebagai perguruan tinggi kelas dunia yang unggul dan mandiri.
Ia berharap ITB terus progresif dan menjadi garda terdepan dalam menjawab tantangan bangsa dengan solusi inovatif dan inklusif.
"ITB harus menjadi pelopor perubahan melalui pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta kewirausahaan dan inovasi multidisiplin yang memadukan humaniora, seni, sains, teknologi, dan bisnis," ujarnya.
Dalam sambutannya, Rektor ITB terpilih, Tatacipta, berkomitmen membawa ITB menjadi generasi keempat yang terintegrasi dalam pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, dan inovasi multidisiplin.
“Kita harus siap menghadapi tantangan global seperti perubahan teknologi, energi bersih, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan melalui solusi berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi,” ujarnya.
Visi Tata membangun ekosistem akademik unggul dengan memanfaatkan riset cutting-edge, kemitraan strategis, dan kolaborasi multidisiplin.
“Saya yakin ITB mampu menjadi pelopor perubahan yang menghasilkan solusi holistik dengan memadukan humaniora, seni, sains, teknologi, dan bisnis,” tuturnya.
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, berharap ITB dapat menemukan bentuk terbaiknya di bawah kepemimpinan Tatacipta.
"Saya meyakini bahwa visi besar yang ada di benak beliau menjadikan ITB sebagai perguruan tinggi kelas dunia bukanlah hanya isapan jempol belaka," katanya.
Bey berharap ITB terus berkontribusi dan berkolaborasi menyelesaikan persoalan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung.
Prof Tatacipta Dirgantara merupakan lulusan dari ITB baik program sarjana (1988-1993) maupun program magister (1993-1995).
Beliau kemudian melanjutkan pendidikan Doktor di Wessex Institute of Technology, Inggris (1995-1997) yang kemudian ditransfer ke Queen Mary University of London, Inggris (1997-2000).
Prof Tata juga melanjutkan pendidikan profesi insinyur di ITB pada 2019.
Sebelum menjadi Rektor ITB, Prof Tatacipta menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dan Ketua Kelompok Keahlian Mekanika Padatan dan Struktur Ringan.
Selain itu, beliau pernah berkarier di berbagai bidang lainnya sejak 1994, antara lain Wakil Direktur Hubungan Internasional, Direktorat Kemitraan dan Hubungan Internasional ITB (2015-2020), Sekretaris Komisi Nilai-nilai Luhur, Forum Guru Besar ITB (2017-2019), Ketua Komisi Keilmuan Masa Depan, Forum Guru Besar ITB (2020), Ketua Kelompok Keahlian Struktur Ringan FTMD ITB (2019-2023), Dewan Pakar Badan Kejuruan Mesin PII (2024-sekarang), Ketua Forum Dekan Teknik Indonesia (2021-sekarang), dan lain-lain.
Beliau pernah mendapatkan sejumlah penghargaan, di antaranya Tokoh Transportasi Nasional dari Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan RI (2024), People of the Year METRO TV (2021), Penghargaan atas Scientific Breakthrough Against Pandemi, Tim Ventilator Indonesia, ITB (2021), Distinguish Graduate, Lembaga Ketahanan Nasional, PPSA XXII (2019), dan puluhan prestasi lainnya sejak 1995.
Hingga kini, beliau telah menulis 98 makalah terindeks Scopus, h-index 13 dan citation 821, 172 dokumen pada Google Scholar, h-index 19 dan citation 1337.
Tahapan pemilihan Rektor ITB 2025-2030 dimulai sejak 4 September 2024 hingga akhirnya pada 28 November MWA ITB menetapkan Prof.
Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor ITB Periode 2025-2030.
Penetapan tersebut berdasarkan hasil Sidang Pemilihan dan Penetapan yang dilakukan MWA ITB di Jakarta.
https://bandung.kompas.com/read/2025/01/20/181801778/dilantik-jadi-rektor-itb-prof-tatacipta-itb-harus-jadi-pelopor-perubahan